Atalanta vs Leverkusen, Momen Scamacca, Live on SCTV Kamis 23 Mei Pukul 02.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM- JUARA Bundesliga, Bayer Leverkusen membidik trofi kedua dalam misi "treble tak terkalahkan" alias "invincible treble" saat menghadapi wakil Serie A, Atalanta pada final Liga Europa di Stadion Aviva, Dublin, Kamis (23/5) dini hari.
Pasukan Xabi Alonso ini tidak terkalahkan dalam perjalanan memenangkan gelar Bundesliga dengan cara yang sensasional. Mereka unggul 17 poin dari Stuttgart di urutan kedua, dan kini mencatatkan 51 pertandingan tanpa kekalahan di kompetisi mana pun musim ini.
Tim berjuluk "Die Werkself" ini berada di titik puncak sejarah, dengan final Eropa di Dublin di depan mata, dan kemudian final Piala Jerman melawan tim strata kedua, Kaiserslautern tiga hari kemudian, Minggu (26/5).
Dua final itu menjadi rintangan terakhir untuk memenangkan ketiga trofi tanpa satu kekalahan pun.
Atalanta, sementara itu, mencapai final Eropa pertama dengan mengalahkan Marseille di semifinal, setelah sebelumnya mengalahkan Liverpool di babak sistem gugur.
Tim Serie A tersebut belum pernah memenangkan trofi sejak tahun 1963. Harapan sebelumnya mengakhiri penantian panjang itu gugur pekan lalu, setelah dikalahkan oleh Juventus di final Coppa Italia.
Kini, mereka siap mengakhiri penantian juara melawan Leverkusen yang jauh lebih diunggulkan karena belum terkalahkan musim ini.
La Dea, julukan Atalanta, akan mengandalkan sang ujung tombak, Gianluca Scamacca yang sedang dalam performa terbaiknya. Striker Italia berusia 25 tahun ini mencapai final Liga Europa musim lalu bersama West Ham.
Sayangnya, dia sedang diterpa cedera lutut sehingga tak bisa bermain saat The Hammers menghancurkan Fiorentina untuk jadi juara di Praha.
Kali ini, penyerang dengan tinggi 196 cm ini bertekad untuk memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin.
Setelah mencetak satu gol di babak penyisihan grup, Scamacca kini memiliki momentum di sisinya setelah mencatatkan setidaknya satu gol ke gawang semua lawan Atalanta di fase gugur - termasuk dua gol dalam kemenangan 3-0 di perempat final atas Liverpool.
"Keyakinan membantu Anda untuk berlari lebih kencang, lebih jauh, membantu Anda mengambil risiko operan atau tembakan yang mungkin tidak akan Anda ambil tanpa kepercayaan diri," kata Scamacca meletupkan tekadnya kepada UEFA.com.
Di kubu Leverkusen, mereka berharap sang bomber, Victor Boniface bisa kembali menjadi pembeda. Striker asal Nigeria ini menyandang mahkota pencetak gol terbanyak di Liga Europa musim lalu, bersama tim asal Belgia, Royal Union Saint Gilloise.
Bonifasius mencetak enam gol untuk klub Belgia, Union SG, yang mencapai babak perempat final sebelum kalah dari timnya saat ini, Leverkusen. Ia berbagi penghargaan dengan pemain Manchester United dan penyerang Inggris, Marcus Rashford.