TRIBUNNEWS.COM - Final Liga Eropa malam ini antara Atalanta vs Bayer Leverkusen menarik untuk disaksikan. Dua tim yang memainkan formasi serupa namun dengan gaya main yang berbeda.
Ketangguhan pertahanan La Dea -julukan Atalanta- bakal diuji dengan kegarangan lini depan Werkself -julukan Leverkusen-. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Aviva Stadium, Irlandia pada Kamis (23/5/2024) pukul 02.00 WIB.
Atalanta dan Leverkusen sama-sama memainkan formasi 3-4-3. Tim asuhan Gian Piero Gasperini terlihat lebih mengandalkan kekuatan fisik dan kekuatan dalam memberikan tekanan dari pemainnya.
Sementara tim besutan Xabi Alonso memiliki keahlian dalam kombinasi atau transisi yang cepat dan kecepatan dari pemain yang dia miliki.
"Ini akan menjadi final yang menarik," ucap reporter Leverkusen, Matthias Rotters, dikutip dari laman resmi UEFA.
Dongeng Leverkusen
Pekan lalu, Leverkusen memastikan gelar Bundesliga setelah mengalahkan Augsburg 2-1. Kemenangan itu menasbihkan tim Xabi Alonso dengan gelan Invincibles karena tidak pernah kalah dalam satu musim kompetisi Bundesliga.
Leverkusen tergabung dengan Arsenal (2003/2004) dan Juventus (2011/2012) yang pernah mengalami momen serupa di liga Inggris dan Liga Italia.
Kemenangan atas Augsburg menjadi laga ke-51 Leverkusen tidak terkalahkan di semua kompetisi.
Tidak ada tim selain mereka yang mampu mencapai hal itu di lima top liga di Eropa.
Baca juga: 180 Menit Menuju Sejarah Abadi, Xabi Alonso Segera Tamatkan Sepak Bola Dunia di Leverkusen
Kehadiran Xabi Alonso seakan merubah kutukan Leverkusen yang terjadi pada musim 2001/2002 silam di mana mereka kehilangan 3 gelar hanya dalam tempo 11 hari.
Julukan Neverkusen pun melekat pada Leverkusen sejak saat itu kehilangan gelar Bundesliga, Liga Champions, dan DFB Pokal.
Musim ini, semuanya berbalik dan berpeluang menghasilkan sejarah yang luar biasa. Tidak ada satu tim pun yang belum pernah mencapai tonggak sejarah tersebut.
Yakni memenangkan treble winner dengan predikat Invincibles alias tidak terkalahkan.