TRIBUNNEW.COM - Southampton berhasil mengamankan tiket terakhir untuk bisa promosi ke Liga Inggris musim 2024/2025.
Kepastian itu didapat Southampton usai mengalahkan Leeds United di final play-off Championship, Minggu (26/5/2024) malam.
Gol tunggal yang dicetak Adam Armstrong (24') sudah cukup bagi Southampton untuk kembali bermain di Liga Inggris.
Southampton pun berhak menyusul jejak Leicester City dan Ipswich Town yang sudah terlebih dahulu promosi ke Liga Inggris.
Leicester City dan Ipswich Town diketahui promosi lewat jalur reguler setelah menyelesaikan musim ini di posisi dua teratas.
Leicester City, Ipswich Town dan Southampton dipastikan akan menjadi klub yang naik kasta ke Liga Inggris musim depan.
Ketiga klub itu menggantikan posisi Luton Town, Burnley dan Sheffield United yang kompak terdegradasi akhir musim ini.
Baca juga: Jadwal Community Shield: Man United Pupuskan Harapan Arsenal, Tantang Guardiola Lagi di Wembley
Bagi Leicester City dan Southampton, kembali promosi ke Liga Inggris jelas menjadi hal yang dinantikan keduanya.
Seakan tidak betah di divisi Championship, dua klub itu mampu kembali ke Liga Inggris setelah semusim saja terdegradasi.
Sementara, Ipswich Town yang menjadi kejutan besar Divisi Championship musim ini tentu ikutan bangga dengan capaiannya.
Meskipun berstatus debutan peserta Divisi Championship, namun Ipswich Town langsung mampu bersaing di jalur juara.
Hingga pada akhirnya, Ipswich Town yang dilatih Kieran McKenna mampu promosi ke Liga Inggris dengan cara fantastis.
Berbicara klub promosi, tentu ada banyak beban dan harapan bagi tim tersebut dalam mengarungi liga utama musim depan.
Hal ini dikarenakan status klub promosi diharapkan membuat tim tersebut bisa menciptakan tak terduga bagi lawan-lawannya.
Hanya saja ekspetasi itu nyatanya tak terjadi pada musim 2023/2024, di mana tiga klub yang berstatus promosi tampil buruk.
Bahkan dapat dikatakan, tiga klub promosi tersebut tampil di bawah standar dan hanya menjadi penggembir saja.
Sebut saja Sheffield United, Burnley dan Luton Town yang kompak kembali turun kasta ke Divisi Championship musim depan.
Sepak terjang ketiganya memang tidak terlalu baik saat berhasil mempromosikan dirinya masing-masing ke Liga Inggris.
Misalnya Sheffield United yang malah menjadi lumbung gol para peserta Liga Inggris musim ini, sama dengan Burnley.
Merujuk pada klasemen akhir Liga Inggris musim ini, Sheffield United harus rela mendekam sebagai juru kunci klasemen.
Selama semusim penuh, Sheffield United tercatat hanya mampu mendulang 3 kemenangan dari 38 laga yang dijalani.
35 laga lain yang dimainkan Sheffield United berakhir dengan hasil 7 kali imbang dan 28 kekalahan.
Hanya mampu mencetak 35 gol dan kebobolan 104 gol jelas menjadi aib klub seperti Sheffield United.
Sheffield United seakan tidak bisa berbicara banyak karena begitu sulit menciptakan kejutan sepanjang musim ini.
Hal sama juga terjadi pada Burnley yang musim sebelumnya berhasil menjadi juara utama di Divisi Championship.
Keberadaan Vincent Kompany yang merupakan mantan anak didik Pep Guardiola di balik kursi pelatih Burnley.
Ekspetasi tinggi sempat mencuat di mana Burnley diharapkan bisa tampil mengejutkan dan konsisten di Liga Inggris.
Hanya saja pada kenyataannya, ekspetasi itu justru berbalik menjadi kekecewaan karena Burnley juga gagal tampil elok.
Sepanjang musim, Burnley hanya meraih 5 kemenangan dari 38 laga serta cuma bisa meraih total 24 poin di akhir musim.
Tak jauh beda dengan Sheffield United dan Burnley, Luton Town juga mengalami situasi yang sama meski sempat tampil mengejutkan.
Luton Town ikutan terjebak di zona merah setelah hanya meraup 26 poin saja dari 38 laga yang dimainkan di Liga Inggris.
Kurangnya kejutan yang dihadirkan tim promosi musim ini di Liga Inggris jelas diharapkan tidak terjadi lagi musim depan.
Tiga klub yang baru saja promosi ke Liga Inggris musim depan jelas diharapkan bisa tampil lebih baik dan menggigit.
Leicester City, Ipswich Town dan Southampton diharapkan mampu tampil atraktif dan mengejutkan musim depan.
Jangan sampai dengan status klub promosi, ketiga klub itu hanya numpang lewat saja di Liga Inggris, dan kembali terdegradasi lagi pada musim berikutnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)