"Ini akan menjadi mimpi bagi saya untuk pensiun di rumah, di klub yang memberikan saya segalanya," tambahnya.
Sebenarnya Luka Modric telah kehilangan posisinya sebagai starter di skuad Real Madrid musim ini.
Tetapi dirinya mengakui bahwa masih kuat dari segi fisik dan mental untuk dapat bersaing kembali ke posisi tersebut.
"Secara fisik dan mental saya mencapai final dengan sangat baik," ujar pemain finalis Piala Dunia 2018.
"Tidak bermain sejak awal permainan, itu sudah terjadi berkali-kali pada musim ini."
"Awalnya sulit bagi saya untuk mampu memahaminya," terangnya.
Meskipun dirinya sering tidak ditempatkan sebagai starting line up, Modric tidak pernah menaruh rasa kekesalan kepada sang pelatih, Carlo Ancelotti.
"Saya tidak pernah marah, hubungan saya dengan Ancelotti masih saling menghormati," terang pemain bernomor punggung 10 di Real Madrid.
"Namun pesepakbola mengatakan bahwa tidak bermain sejak awal tentu bukan menjadi pengaruh dalam karier saya, itu adalah sebuah kebohongan," tambahnya.
Luka Modric pun memberikan komentar mengenai laga Final Liga Champions melawan Borussia Dortmund.
Dirinya tidak ingin memandang sebelah mata klub wakil Jerman itu, karena berkaca laga Leverkusen vs Atalanta di Final Liga Eropa.
"Banyak beranggapan bahwa kami akam menang dengan mudah, namun tidak demikian hanya dengan kemenangan tak terduga Atalanta melawan Bayer Leverkusen di final Liga Eropa," ujarnya.
Pemain yang kini berusia 38 tahun telah memainkan total 533 pertandingan di semua kompetisi selama berseragam Real Madrid dan telah menyumbangkan 39 gol dan 86 assist.
(Tribunnews.com/Pradipta Aji Surya Pratama)