News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Ibarat Jodoh di Liga Champions, Ancelotti & Real Madrid Bak Pasangan yang Saling Menyempurnakan

Penulis: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti (tengah) berbicara dengan para pemainnya selama pertandingan sepak bola persahabatan pramusim antara FC Barcelona dan Real Madrid CF di Stadion AT&T di Arlington, Texas pada 29 Juli 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti baru-baru ini bercerita banyak hal jelang pertarungan final Liga Champions 2023/2024.

Empat hari jelang pertemuan Borussia Dortmund vs Real Madrid dalam laga final Liga Champions yang digelar di Stadion Wembley, Minggu (2/6/2024).

Ancelotti blak-blakan soal keterikatan dirinya dengan kompetisi Liga Champions yang ia anggap sakral.

Juru taktik Italia itu mengaku merasakan emosional luar biasa setiap kali berkompetisi di Liga Champions.

Tak hanya sebagai pelatih, Don Carlo merasakan sensasi itu sejak bermain sebagai pemain profesional.

Baca juga: Jadwal Final UEFA Conference League: Olympiacos vs Fiorentina, Misi Ganda La Viola Tuntaskan Dendam

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. (realmadrid.com)

"Sejujurnya saya merasakan emosi yang besar di kompetisi ini, baik itu emosi positif ataupun negatif yang sangatlah besar," akui Ancelotti dilansir laman UEFA.

"Saya tentu tidak bisa melupakan kekalahan final melawan Liverpool (1984) saat masih menjadi pemain AS Roma,"

"Begitupula kekalahan melawan Liverpool (2005) saat menjadi pelatih AC Milan,"

"Selain itu tentu saya memiliki banyak kenangan positif, gairah selalu menang dan itulah yang membuat saya terus maju," tukasnya.

Lebih lanjut, Ancelotti menyadari bahwa dirinya sudah merasakan berbagai era situasi sepak bola dari zaman dulu sampai modern.

Eks pelatih AC Milan itupun merasa tidak segan untuk beradaptasi sekaligus berevolusi menyesuaikan perkembangan zaman.

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti (tengah) berbicara dengan para pemainnya selama pertandingan sepak bola persahabatan pramusim antara FC Barcelona dan Real Madrid CF di Stadion AT&T di Arlington, Texas pada 29 Juli 2023. (ARIC BECKER / AFP)

Dan dari rasa haus untuk terus belajar itulah yang diakui Ancelotti menjadi alasan dirinya masih sanggup bersaing di level atas.

"Sangat penting untuk terus belajar karena kehidupan berubah dan sepak bola turut berubah," jujur Ancelotti.

"Sangat penting untuk mengikuti perkembangan, jika saya mengusulkan apa yang biasa saya lakukan 20 tahun lalu sebagai pelatih,"

"Tentu semua orang akan menganggap saya bodoh karena sudah banyak hal berubah entah metode kepelatihan atau latihannya,"

"Jadi mau tidak mau, anda harus mau mengikuti perkembangan zaman," tukasnya.

Disinggung terkait laga melawan Borussia Dortmund di final Liga Champions musim inil.

Ancelotti memuji sepak terjang tim asal Jerman itu yang ia anggap sangat layak bermain di final Liga Champions musim ini.

Selebrasi pemain Bourrusia Dortmund setelah Adeyemi mencetak gol. Hasil Bundesliga pekan 27, laga Der Klassiker Liga Jerman antara Bayern Munchen vs Dortmund berakhir dengan skor 0-2, Minggu (31/3/2024) dini hari WIB. (Instagram Borrusia Dortmund)

Ada beberapa alasan yang membuat Ancelotti sangat takjub dengan perjalanan Borussia Dortmund musim ini di Liga Champions.

Mulai dari penampilan heroik tim tersebut mulai dari grup neraka hingga mampu mencapai partai final.

Lalu, performa bertahan yang solid dan kompak dari lini belakang Borussia Dortmund juga tak luput dari perhatian Ancelotti.

"Mereka jelas layak lolos ke final karena mereka telah tampil luar biasa mengalahkan tim kuat seperti Atletico hingga PSG," puji Ancelotti.

"Mereka adalah tim yang sangat solid dan kompak dengan hadirnya pemain hebat,"

"Penampilan pertahanan mereka khususnya saat melawan PSG menjadi hal yang mengejutkan bagi saya,"

"Sekarang, kami harus memanfaatkan momen final ini, menciptakan laga yang indah dan pengalaman terbaik," tambahnya.

Berbagai refleksi yang disampaikan Ancelotti di atas seakan menjadi tanda keterikatannya dengan Liga Champions.

Antara dirinya dan Liga Champions, Ancelotti seakan menemukan tempat terbaiknya di dunia sepak bola.

Hal itu mungkin terasa wajar mengingat Ancelotti berstatus sebagai salah satu pria tersukses di kompetisi paling elit Benua Biru tersebut.

Ketika menjadi pemain, Ancelotti berhasil memenangkan gelar Liga Champions sebanyak dua kali.

Sementara saat menjadi pelatih, koleksi gelar Liga Champions yang dimenangkan Ancelotti sudah empat.

Kini, gelar juara Liga Champions ketujuh sudah berada di depan mata Ancelotti tepatnya akhir pekan ini.

Jikalau mampu membawa Real Madrid mengalahkan Dortmund di final Liga Champions musim ini.

Maka bisa dipastikan Ancelotti akan mempertegas statusnya sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Liga Champions.

Tak hanya itu, Ancelotti juga bakal mempertegas status Real Madrid sebagai raja Liga Champions.

Jika hal itu terjadi, fakta bahwa Ancelotti, Real Madrid dan Liga Champions berjodoh pun benar nyatanya.

Bahkan bisa dikatakan Ancelotti dan Real Madrid selayaknya pasangan yang saling menyempurnakan ketika bertarung di kompetisi Liga Champions.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini