News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia, Erick Thohir: Jangan Terjebak Paradigma Pemain Bintang

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

foto: Ketua Umum PSSI, Erick Thohir usai meninjau lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Tribunnews/Alfarizy)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia masih menimbulkan tanda tanya.

Pemain Ipswich Town itu kini tidak masuk daftar skuad Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday periode Juni 2024.

Tak sedikit pecinta sepakbola tanah air yang bertanya-tanya mengapa Elkan Baggott tak dipanggil untuk laga kontra Irak dan Filipina mendatang.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pun angkat bicara.

Menurutnya, masyarakat Indonesia jangan sampai terjebak dalam paradigma pemain bintang.

Oleh sebab itu, Erick mengatakan jika PSSI saat ini sedang menyusun program untuk mengumpulkan database pemain tim nasional dari seluruh kelompok usia.

"Saya tidak bicara satu dua pemain. Ketika sebelas pemain tim nasional juga misalnya tidak mau dipanggil ya tidak apa-apa, kami cari lagi. Makanya tadi saya sampaikan training center U-17, U-20 jalan. Masa (dari) 280 juta (rakyat) kita gak punya sih 150 (pemain).

"Kita jangan terjebak paradigma pemain bintang. Saya percaya sepak bola itu bisa berhasil kalau bermain tim. Ini bukan permainan 1-2," tegasnya.

Sebelumnya Elkan Baggott sempat mendapat panggilan dari Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23, yang berlaga di laga playoff antar-konfederasi kontra Guinea U-23.

Namun, Elkan yang saat itu sudah menyelesaikan kompetisi bersama Bristol Rovers, dikabarkan tak merespons pemanggilan untuk laga yang memperebutkan tiket Olimpiade Paris 2024 tersebut.

Pada saat yang bersamaan, pemain kelahiran Bangkok, Thailand itu justru terpantau berlibur ke Maladewa.

"Saya mau prinsip bahwa tim nasional punya marwah yang besar, pemain-pemain yang dipanggil tim nasional juga harus mau punya marwah yang sama," kata Erick.

"Yang visi-nya tidak sama, yang karakternya tidak sama, tidak apa-apa, tidak usah, kami cari lagi yang lain. Banyak anak-anak Indonesia yang ingin jadi (pemain) tim nasional kok," imbuhnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini