Ia terlihat langsung memeluk sang ibunda serta kekasihnya dan menangis sejadi-jadinya.
Hal ini menunjukkan bahwa Shayne Pattynama sangat mencintai negeri ini.
Di sisi lain, Shayne Pattynama pasti bangga bisa membela tim nasional negara ayahnya dilahirkan.
Serta merasa kecewa gagal membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan saat melawan Irak.
Air mata dari seorang Shayne Pattynama itu menunjukkan bahwa rasa cintanya kepada Indonesia begitu besar.
Sebelumnya, Shayne Pattynama juga sangat emosional saat masih ada orang yang membedakan pemain lokal dan naturalisasi di Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Shayne Pattynama dalam wawancara YouTube, Indosat, Rabu (5/6/2024).
"Saya merasa kita selalu sering dibedakan pemain antar pemain lokal dan naturalisasi," kata Shayne Pattynama, dikutip dari YouTube Indosat.
"Kenapa tidak dianggap satu saja? Kenapa selalu melihat, 'Oh kamu pemain naturalisasi dan kamu pemain lokal'."
"Kita perlu menjadi satu, itulah yang saya rasakan. Karena sering kali 'Shayne Pattynama, dia pemain naturalisasi dan Marselino adalah pemain lokal'."
"Padahal kita semua adalah pemain lokal atau tidak, kita bermain untuk Indonesia. Jadi itu tidak masuk akal bagi saya. Saya merasa kita terlalu sering dibedakan antar pemain lokal dan naturalisasi," tambahnya.
Shayne Pattynama sendiri menegaskan dirinya bahkan masih punya keluarga yang berasal dari Indonesia.
Dia bahkan tumbuh besar dengan nilai-nilai budaya Indonesia dari orang tua. Terbukti ia tetap memakai nama Pattynama.
"Tapi saya tidak merasa saya berbeda. Karena saya dibesarkan dengan nilai budaya Indonesia. Dengan makanan yang sama sejak saya masih kecil," kata Shayne.