Satu keunggulan Cristiano Ronaldo saat dirinya hampir berkepala empat adalah penempatan posisi.
Ia kerap memberikan dampak gol dari keunggulannya tersebut dan itu menjadi salah satu alasan mengapa ia bisa konsisten mencetak gol.
Selama kualifikasi Euro 2024, Ronaldo mencetak rata-rata 36,9 sentuhan per pertandingan.
Angka itu memang lebih sedikit dibandingkan 10 rekannya yang lain, seperti Joao Felix, Vininha, Rafael Leao, dan Bruno Fernandes.
Dengan begitu, ada perbedaan dalam permainan Portugal yang biasanya mengandalkan Cristiano Ronaldo bergerak di sisi sayap hingga ke tengah, maupun mengambil ruang di kotak penalti lawan.
Di masa lalu, rencana A Portugal adalah memberikan bola kepada Ronaldo dan berharap dia akan menemukan solusi dan bahwa rencana B adalah mencoba rencana A lagi.
Rencana Martinez adalah mengurangi tugas Cristiano Ronaldo, tidak mengharuskannya terlibat dalam membangun serangan atau mencoba menggiring bola melewati lawan dari sisi sayap dengan mengandalkan pengalaman dan naluri 'pembunuhnya' untuk menyelesaikan pergerakan.
Tidak ada satu pun yang dihasilkan Cristiano Ronaldo untuk memberikan umpan silang, dan dia hanya menuntaskan 3 dribel selama kualifikasi.
Yang terpenting adalah soal gol, dia melepaskan 46 tembakan, 24 lebih banyak daripada pemain Portugal lainnya.
CR7 bahkan mencetak 19 tembakan tepat sasaran, 7 lebih banyak daripada pemain lainnya, termasuk jumlah gol yang dia hasilkan.
Selama penyisihan tersebut juga Portugal tercatat sebagai tim paling produktif dan paling gahar ketika berada di sepertiga akhir lapangan.
Jumlah tembakan tepat sasaran yang dihasilkan anak asuh Martinez mencapai 81 dengan rasio gol yang diharapkan mencapai 28,8, tembakan 190, peluang besar 47, dan 405 sentuhan di kotak penalti lawan.
Anga itu jauh dibandingan Prancis, Spanyol, bahkan tim favorit juara Euro 2024, Inggris yang hanya mencatatkan 17,1 gol yang diharapkan.
Inggris bahkan hanya mencetak setengah lebih sedikit (45) dari jumlah yang dihasilkan Portugal.