Baca tanpa iklan
Dapat dikatakan, Euro 2024 akan menjadi panggung bagi Deschamps selaku pelatih Prancis untuk melakukan penebusan dosa.
Sejak ditunjuk pertama kali melatih Prancis pada tahun 2012, Deschamps tercatat sudah dua kali mendampingi Prancis bertarung di Euro.
Pada kesempatan pertamanya, Deschamps hampir saja langsung mempersembahkan trofi Euro kepada Les Bleus.
Hanya saja memang, Prancis yang kala itu menjadi unggulan utama turnamen sekaligus tuan rumah Euro edisi 2016.
Secara tak terduga malah jadi pecundang di hadapan ribuan pendukungnya sendiri melawan Portugal di partai final.
Kepahlawanan Eder dan tangisan Cristiano Ronaldo menjadi dua momen ikonik saat Prancis tumbang di tangan Portugal.
Lalu pada edisi berikutnya, capaian Prancis justru tidak lebih baik, di mana Deschamps hanya mampu membawa timnya bertahan sampai 16 besar Euro 2020 saja.
Prancis yang kala itu diprediksi bakal bisa mengawinkan gelar Euro dengan Piala Dunia malah keok di tangan Swiss.
Lewat drama adu penalti, kegagalan Kylian Mbappe menjadi eksekutor penentu membuat Prancis gagal lolos ke perempat final.
Kekalahan pilu itu membuat Deschamps harus bersabar lagi untuk bisa membawa Prancis mengakhir paceklik gelar di Euro.
Kini tepat pada edisi ketiganya, Deschamps berkesempatan untuk melakukan penebusan dosa masa lalunya di Euro 2024.
Ambisi Deschamps untuk membawa Prancis memenangkan gelar Euro 2024 diprediksi akan lebih menggebu-gebu.
Hal ini dikarenakan ada sejarah abadi yang bisa ditorehkan Deschamps bersama Prancis jika menjadi Euro 2024.
Jikalau mampu membawa Prancis menyegel gelar juara Euro 2024 yang bakal berlangsung di Jerman selama satu bulan penuh.