News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2024

Inggris Juara Grup tapi Telan Cemoohan, Separuh Pendukung Meninggalkan Lapangan saat Laga Belum Usai

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Inggris merayakan bersama para penggemarnya setelah memenangkan grup mereka setelah pertandingan sepak bola Grup C UEFA Euro 2024 antara Inggris dan Slovenia di Stadion Cologne di Cologne pada 25 Juni 2024. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

Inggris Juara Grup tapi Telan Cemoohan, Separuh Pendukung Meninggalkan Lapangan saat Laga Belum Usai

TRIBUNNEWS.COM- SAAT peluit akhir berbunyi di Cologne, separuh pendukung tim Inggris telah meninggalkan lapangan.

Sementara para pendukung tim Slovenia bersorak-sorai setelah berhasil lolos ke babak ketiga Euro 2024 menyusul hasil imbang 0-0, kemarin.

Inggris memang lolos sebagai juara grup C hasil sekali menang, dan dua kali hasil imbang.

Tapi, mereka harus menuai cemoohan dari para pendukungnya sendiri yang tak puas melihat performa skuat asuhan Gareth Southgate.

Pemandangan menyedihkan pun terjadi saat Harry Kane dkk memberikan salam ke arah penonton usai laga di Stadion Koln, Rabu (26/6).

Pasalnya, lambaian tangan, dan tepuk tangan para pemain tersebut dibalas dengan cemoohan panjang dari para pendukungnya.

Bahkan terlihat juga sejumlah penonton melemparkan gelas bir plastik ke arah pasukan Southgate.

Sementara itu, para pemain dan pendukung Slovenia merayakan keberhasilan mereka lolos ke babak sistem gugur sebuah turnamen besar untuk pertama kalinya.

Mereka berhasil finis di posisi ketiga, sama dengan Denmark di urutan kedua dalam hal poin, gol, dan jumlah gol. Raihan itu membuat Slovenia lolos sebagai salah satu dari tiga tim terbaik di penyisihan. Denmark sendiri di laga lainnya ditahan imbang 0-0 oleh Serbia yang jadi juru kunci, dan harus angkat koper.

Tim Tiga Singa, yang jadi favorit juara, memang kembali tampil buruk. Mereka hampir tidak merepotkan penjaga gawang Slovenia, Jan Oblak, sepanjang malam.

Kendati bertaburan dengan sejumlah pemain terbaik di tim terbaik di liga terkuat di dunia, namun tim Tiga Singa tampak lamban, dan seperti kurang bersemangat.

Walhasil, mereka pun menyelesaikan tiga pertandingan melawan tim yang memiliki peringkat lebih rendah, dengan hanya mencetak dua gol.

Mereka mungkin akan menunjuk pada Belanda, Italia, Perancis dan Belgia, yang juga memiliki masalah untuk melewati tim-tim medioker. Namun tidak ada satupun dari tim-tim 'Big Guns' yang tampil datar, dan terputus-putus secara konsisten seperti halnya pasukan Southgate.

Hal yang dapat disimpulkan dari babak penyisihan grup adalah fakta bahwa Cole Palmer, yang dimasukkan sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir, merupakan penyerang terbaik Inggris di tiga pertandingan, meskipun hanya bermain selama 20 menit.

Gelandang berbakat Chelsea ini langsung memberikan kecepatan, energi, dan keinginan untuk mencoba berbagai hal, membuat para pendukung Inggris kembali bersemangat setelah kelesuan yang telah menguras tenaga mereka di tiga pertandingan berturut-turut.

Teka-teki lini tengah dari sang pelatih, Gareth Southgate memang masih belum terpecahkan. Dia mengganti Trent Alexander-Arnold dengan Conor Gallagher di lini tengah, namun dia tidak efektif dan digantikan oleh Kobbie Mainoo saat turun minum.

Kane kembali tampil dengan kaki yang berat dan Bukayo Saka, Phil Foden dan Jude Bellingham juga terlihat seperti bayang-bayang pemain yang sedang dalam performa terbaiknya untuk klub mereka beberapa pekan yang lalu.
Southgate, seperti biasa, hanya melihat sisi positifnya saja - setidaknya di depan publik.

"Saya pikir kami jauh lebih baik dalam menguasai bola. Kami telah menciptakan beberapa peluang bagus, dan ini merupakan hasil kerja keras kami," katanya dikutip dari Reuters.

"Kami tidak cukup mendapatkan celah di depan gawang. Saya memahami reaksi-reaksi yang ada, namun... kami mencoba untuk memenangkan pertandingan dengan perubahan yang kami lakukan. Kami menempatkan para pemain menyerang di lapangan," katanya.

Mengenai Palmer, Southgate menambahkan, "Ia tampil dengan sangat baik. Dia menemukan ruang dengan baik dan membuat peluang dan kami mendukungnya untuk mencetak gol di akhir laga. Mereka adalah pemain muda dan kami mengorbitkan mereka di lingkungan yang sulit, namun mereka memberikan dampak yang baik bagi kami," katanya merujuk kepada para pemain muda tim Tiga Singa.

Terlepas dari kesuraman itu, Inggris tak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir di fase grup Euro, sejak kekalahan dari Prancis di pertandingan pembuka pada tahun 2004.

Dan, meskipun mereka akan menghadapi pertandingan sulit di babak 16 besar melawan Belanda, jalan mereka menuju final kedua berturut-turut terlihat sedikit lebih mudah setelah Austria secara mengejutkan finis di atas Prancis di grup D.

"Jika Anda melihat turnamen-turnamen sebelumnya, kami telah memainkan sepak bola terbaik kami di babak sistem gugur - lihatlah Euro terakhir melawan Jerman, Ukraina dan Denmark, jadi tentu saja masih banyak lagi yang akan datang," ujar Kane.

"Kami bisa berkembang, kami tahu itu, tetapi Anda harus menikmati momen-momen ini ketika Anda berada di puncak."

Sementara itu para pemain Slovania tampak berdansa di lapangan merayakan kelolosan pertama mereka ke sistem gugur di Piala Eropa. Kebetulan, sejarah itu tercipta bersamaan dengan hari perayaan kemerdakaan mereka.

Tim asuhan Matjaz Kek lolos setelah tak terkalahkan di penyisihan rekor. Mereka tampil dengan sangat baik saat menghadapi serangan Inggris, menjaga lini pertahanan mereka dengan disiplin dan solid. Dan pasukan Kek gagal meraih posisi kedua di grup hanya karena catatan disiplin Denmark yang lebih baik.

"Saya tidak menyangka akan melaju ke babak sistem gugur. Namun kami menunjukkan dengan permainan kami bahwa kami pantas berada di sini dan melaju ke babak sistem gugur melawan salah satu tim favorit di turnamen ini," kata Kek.

(Tribunnews/den)

Direct Points
- Inggris lolos sebagai juara grup
- Dicemooh pendukung sendiri karena performa mengecewakan
- Slovenia pertama kali ke babak 16 besar

Ulasan Pelatih
Gareth Southgate, Pelatih Inggris
Senang di Puncak
Luar Biasa
KAMI senang bisa memuncaki klasemen grup. Tentu saja kami ingin mencetak beberapa gol untuk membuat semua orang pulang dengan gembira. Kami benar-benar mengendalikan babak kedua, menciptakan beberapa peluang bagus yang sayangnya tidak dapat kami manfaatkan.

Matjaz Kek, Pelatih Slovenia
Layak Lolos
KAMI menunjukkan bahwa kami layak untuk lolos. Kami berhasil menahan salah satu tim favorit di turnamen hari ini. Dan kami belum terkalahkan sejauh ini. Terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung kami, dan mungkin ada sedikit keberuntungan juga. Saya sangat bangga dengan tim ini.

Inggris 0-0 Slovenia
Telan Cemoohan

Rapor Pemain
Inggris: Pickford 6, Walker 5, Stones 6, Guehi 6, Trippier 5, Rice 5, Gallagher 4, Saka 4, Bellingham 4, Foden 7, Kane 5.
Pemain pengganti: Mainoo 7, Palmer 6, Alexander-Arnold n/a, Gordon n/a.

Slovenia: Oblak 7, Karnicnik 7, Drkusic 6, Bijol 7, Janza 7, Stojanovic 6, Cerin 6, Elsnik 5, Mlakar 5, Sporar 6, Sesko 6. Pemain pengganti: Ilicic 5, Celar n/a, Stankovic n/a, Balkovec

Statistik Pertandingan
Inggris Slovenia
0 gol 0
73.6 persen penguasaan bola 26.4%
4 Tendangan akurat 1
12 Upaya tendangan 4
11 Pelanggaran 9
3 Kartu kuning 2
0 Kartu merah 0
6 Tendangan sudut 0
1 Penyalamatan 3

1- Slovenia lolos pertama-kali ke sistem gugur di turnamen major
2- Hanya 2 kali kalah dari 17 laga kompetitif (menang 8, Seri 7)

4- Inggris empat kali lolos beruntun ke sistem gugur di Euro tanpa pernah kalah
14- Tak terkalahkan dalam 14 laga Euro di penyisihan grup (8 menang 6 seri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini