TRIBUNNEWS.COM - Demam Cristiano Ronaldo di Euro 2024 membuat DFB alias Asosiasi sepakbola Jerman memanen denda dari UEFA.
Cristiano Ronaldo membuat kehebohan selama gelaran Euro 2024. Pertama ketika sesi latihan yang dijalani bersama Timnas Portugal di awal turnamen.
Sebanyak 6.000 tiket terjual hanya untuk menyaksikan sesi latihan tersebut, bahkan sampai ada yang menaikkan harganya berkali-kali lipat saat dijual kembali.
Sesi latihan itu sempat ricuh karena setidaknya ada 12 fans yang menerobos masuk ke lapangan dan mengincar Cristiano Ronaldo.
Kehebohan lainnya, aksi pitch invader atau penyusup yang masuk ke lapangan kerap terjadi ketika Ronaldo bermain bersama Timnas Portugal.
Pertandingan Portugal vs Republik Ceko di fase grup, diwarnai adanya penyusup yang masuk ke lapangan.
Lalu saat Portugal vs Turki, setidaknya ada tujuh orang berlari masuk kelapangan. Satu yang viral adalah aksi bocah kecil yang sukses berfoto selfie bersama Ronaldo.
Baca juga: Laga Ronaldo dan Timnas Portugal 4 Kali Diganggu Penyusup, Roberto Martinez Resah
Usai pertandingan grup terakhir melawan Georgia (0-2), seorang anak laki-laki bahkan melompat dari atap terowongan pemain untuk menargetkan Ronaldo.
Buntut berbagai insiden penonton masuk lapangan itu. Asosiasi Sepak bola Jerman kini kena batunya.
Komisi disiplin UEFA menghukum insiden itu dengan memberikan sanksi denda kepada DFB.
Dalam laporan yang dipublikasikan pada Selasa (2/7/2024) itu, DFB diharuskan membayar 5.000 euro (Rp88 juta) untuk pertandingan di Leipzig dalam laga melawan Republik Ceko.
Selain itu, ada juga sanksi sebesar 15.000 euro (Rp264 juta) untuk insiden yang terjadi pertandingan di melawan Turki.
DFB dituntut karena secara teknis merupakan penyelenggara pertandingan. Ia mengalihkan organisasinya ke anak perusahaan Euro 2024 GmbH, perusahaan patungan antara DFB dan UEFA.
Peraturan keamanan UEFA menyatakan: "Penyelenggara harus memastikan bahwa pemain dan wasit dilindungi dari gangguan penggemar ke dalam lapangan."
Baca juga: Sempat Menangis, Cristiano Ronaldo Umumkan Euro 2024 Jadi yang Terakhir