TRIBUNNEWS.COM - Final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris yang berlangsung di Olympiastadion Berlin, Jerman, Senin (15/7/2024), akan dipimpin wasit asal Prancis, Francois Letexier.
Faktanya Francois Letexier (35) pernah memiliki kesan kurang mengenakkan di benak pendukung sepak bola Tanah Air.
Yap, Francois Letexier, menghadirkan keputusan kontroversi merugikan Timnas U23 Indonesia, yang kala itu berjibaku di play-off Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.
Dalam keterangan laman resmi UEFA, Jumat (11/7/2024), Francois Letexier, didapuk sebagai pengadil utama perebutan juara Euro 2024 mempertemukan Spanyol kontra Inggris.
"Komite Wasit UEFA telah mengumumkan bahwa Francois Letexier dari Prancis akan menjadi wasit pertandingan final UEFA EURO 2024 antara Spanyol dan Inggris," tulis pernyataan UEFA.
Francois Letexier akan didampingi oleh asisten wasit asal Prancis Cyril Mugnier dan Mehdi Rahmouni di final."
"Sementara Szymon Marciniak (Polandia) akan menjadi ofisial keempat. Peran asisten wasit video (VAR) telah diberikan kepada Jerome Brisard (Prancis), dibantu oleh Willy Delajod (Prancis) dan didukung oleh Massimiliano Irrati (Italia). Tomasz Listkiewicz (Polandia) melengkapi susunan pemain sebagai asisten wasit."
Laga Spanyol vs Inggris diprediksi akan berlangsung panas nan sengit sejak awal laga.
Bagi La Furia Roja, julukan Spanyol, kemenangan dapat menghantarkan skuad Luis de la Fuente menciptakan rekor anyar, sekaligus menutup turnamen major empat tahunan ini secara klimaks.
Timnas Spanyol akan memecahkan rekor sebagai kolektor trofi Euro terbanyak (4). Saat ini Spanyol dan Jerman berbagai jumlah trofi juara Euro (3).
Sedangkan untuk The Three Lions, skuad asuhan Gareth Southgate, sudah waktunya merealisasikan gaung Football's Coming Home.
Baca juga: Final Euro 2024 Spanyol vs Inggris: Saatnya The Three Lions Hapus Kutukan Footballs Coming Home
Faktanya, Inggris nyaris juara Euro 2020, sebelum akhirnya takluk di laga final lantaran kalah 5-3 via adu penalti kontra Italia.
Berbanding terbalik dengan Spanyol yang menjadi salah satu tim tersukses di Euro, tim Tiga Singa justru sekalipun belum pernah meraih prestasi tertinggi berupa titel kampiun.
Capaian terbaiknya finis sebagai runner-up empat tahun silam.