Marcelo Bielsa Bela Skuad Uruguay, Bereaksi Keras karena Demi Membela Keluarga yang Terancam
TRIBUNNEWS.COM- Pelatih timnas Uruguay, Marcelo Bielsa merasa geram atas ancaman sanksi terhadap pemainnya.
Banyak pemain Uruguay terancam sanksi tidak bisa bermain karena insiden perkelahian dengan penonton usai pertandingan melawan Kolombia di semifinal.
Menurut Bielsa yang pantas kena sanksi adalah penyelenggara, karena pemain bereaksi karena keluarganya yang sedang menonton terancam.
Bielsa geram atas ancaman sanksi perkelahian, dia menyalahkan penyelenggara Copa America.
Bielsa mengecam penyelenggara Copa America dengan mengatakan mereka harus disalahkan atas perkelahian antara pemainnya dan penggemar Kolombia Uruguay setelah tersingkir di semifinal.
Berbicara menjelang pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Kanada, Bielsa bereaksi dengan marah terhadap proses disiplin yang dibuka oleh CONMEBOL menyusul kekerasan yang meletus setelah kekalahan Uruguay 1-0 dari Kolombia.
Beberapa pemain Uruguay, termasuk bintang Liverpool Darwin Nunez, melompat ke tribun dan terlihat berkelahi dengan penggemar Kolombia setelah pertandingan.
Para pemain Uruguay mengatakan mereka membela anggota keluarga yang diserang oleh pendukung Kolombia di Stadion Bank of America.
Belasan pemain Uruguay dilaporkan sedang diselidiki oleh CONMEBOL setelah insiden tersebut, ini membuat pelatih veteran Bielsa marah.
"Para pemain bereaksi seperti manusia pada umumnya," kata Bielsa dalam konferensi pers dikutip dari AFP.
"Jika Anda melihat istri, ibu, saudara perempuan, atau bayi Anda diserang, dan tidak ada yang menolong, apa yang seharusnya mereka lakukan? Dan mereka akan menghukum orang-orang yang datang untuk membela mereka?"
Penggemar Kolombia dan Uruguay tidak dipisahkan sama sekali dalam pertandingan semifinal. Kekerasan berkobar setelah peluit akhir berbunyi setelah kekalahan Uruguay dan berlanjut selama beberapa menit hingga polisi akhirnya tiba.
Bielsa mengatakan, kesalahan atas insiden tersebut harus ditimpakan kepada penyelenggara turnamen karena gagal memastikan keselamatan keluarga pemain.