Tak hanya itu, poros lini tengah yang dihuni oleh Rodri dan Fabian Luiz seakan menjadi nyawa bagi permainan Spanyol.
Timing yang baik menghasilkan banyak momentum dan peluang bagi Spanyol untuk mengkreasikan gol.
Perlu diketahui, revolusi yang dilakukan De La Fuente dengan meninggalkan tiki-taka secara perlahan sudah memberikan gelar UEFA Nations League tahun lalu.
Kini, pada kesempatan yang berbeda dalam turnamen besar De La Fuente berpeluang untuk mengembalikan kejayaan Spanyol yang sudah cukup lama puasa gelar.
Keyainan Southgate
Inggris bersiap atas penantian mereka untuk mengangkat trofi juara pertama kalinya setelah memenangkan Piala Dunia 1966.
The Three Lions memiliki asa pada Kejuaraan Eropa (Euro) tahun 1996 Ketika Gareth Southgate masih menjadi pemain.
Namun sayang, Inggris yang saat itu bermain di hadapan publik sendiri gagal mengatasi perlawanan Jerman.
Southgate, berkeyakinan tim asuhannya bisa memenangkan pertandingan malam ini berbekal pengalaman mereka pada masa lalu.
Termasuk dari pemain yang merasakan kegagalan atas Italia di Euro 2020.
"Saya tidak takut dengan apa yang mungkin terjadi (melawan Spanyol) karena saya sudah melalui segalanya," ungkap Southgate dikutip dari BBC.
"Saya ingin para pemain merasakan keberanian itu."
"Saya ingin mereka bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri karena, apa pun yang terjadi, kami sangat kuat sebagai sebuah tim," tegasnya.
"Kami memiliki impian besar dan merasakan pentingnya hal itu, tetapi Anda harus mewujudkannya."
"Pencapaian yang kami raih, gol-gol di menit akhir dan penalty tidak berarti bahwa ini adalah momen kami," beber Southgate soal perjalanan The Three Lions.