News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Ini Dia yang Ditunggu, Riccardo Calafiori, Bek Tengah Modern yang Diharapkan Arteta di Arsenal

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mikel Arteta dan Riccardo Calafiori akan mulai bekerjasama meraih kesuksesan bersama Arsenal mulai musim 2024/2025.

TRIBUNNEWS.COM - Arsenal resmi memperkenalkan Riccardo Calafiori sebagai rekrutan terbaru mereka di jendela transfer musim panas 2024/2025 pada Selasa (30/7/2024).

Bek berusia 22 tahun itu didatangkan dari Bologna dengan durasi kontrak hingga 30 Juni 2029 bersama tim Meriam London.

Sosok Riccardo Calafiori mengingatkan publik dengan bek legendaris Italia Paulo Maldini, postur tubuh dan gaya rambut pilihannya.

Bagi mantan pelatih Inggris, Real Madrid, dan AC Milan, Fabio Capello menilai, Calafiori seperti Sergio Ramos.

Mikel Arteta dan Riccardo Calafiori akan mulai bekerjasama meraih kesuksesan bersama Arsenal mulai musim 2024/2025. (twitter/arsenal)

Tidak hanya dari penampilannya, tetapi juga dari performanya di lapangan. Dia merupakan bek sayap yang bertransformasi menjadi bek tengah modern.

"Pikiran pertama tertuju pada Sergio Ramos muda. Calafiori, sama seperti Ramos, berubah dari bek sayap menjadi bek tengah," ungkap Capello dikutip dari laman resmi klub.

Karier Riccardo Calafiori, tak semudah yang dibayangkan dari transformasi di atas. Pada usia 16 tahun ia pernah diklaim tidak bisa bermain sepak bola karena cedera parah di lututnya.

Baca juga: Bedah Formula Arsenal Usai Datangkan Riccardo Calafiori, Pusing yang Bikin Arteta Full Senyum

Namun, perjuangannya untuk bangkit membuahkan hasil, mulai dari yang terpinggirkan Roma, tampil konsisten dengan Basel dan Bologna, sebelum akhirnya tampil mencolok dalam pertandingan Italia di Euro 2024.

Oleh karena itu, ia menjadi lirikan bagi sejumlah tim elit Eropa, termasuk Arsenal yang kini menjadi labuhan baru kariernya.

Berikut Tribunnews rangkum fakta-fakta soal Riccardo Calafiori:

Riccardo Calafiori lahir di Roma pada tahun 2002 (22 tahun). Ia direkrut oleh tim lokal Roma saat berusia 8 tahun dan mendapat kontrak profesionalnya pada tahun 2018.

Bakatnya sudah terendus pada tahun 2019, ia disebut-sebut sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang lahir setelah tahun kelahirannya menurut The Guardian.

Sedangkan pada tahun 2021, UEFA memasukkannya dalam daftar 50 pemain muda paling menjanjikan.

Sebelum capaian itu, Calafiori pernah merasakan sakit hingga titik terendah di mana ia mendapatkan cedera lutut.

Saat itu Calafiori muda masih berusia 16 tahun, dia bermain di Liga Pemuda UEFA melawan Viktoria Plzen. Adangan dari kaki pemain lawan mendarat di lutut kirinya sehingga menyebabkan ligamennya robek. Tidak hanya itu, tetapi juga meniskus dan kapsul artikularnya yang ikut robek pada tahun 2018.

Calafiori tak berjuang sendirian untuk kembali ke lapangan, ia pernah mendapatkan pesan solidaritas dari rekannya, Edin Dzeko saat selebrasi gol. Namanya terpampang dalam kaus dalam yang digunakan oleh mantan pemain Man City itu.

Kurang dari setahun, tekadnya untuk kembali membuahkan hasil, Calafiori tampil perdana dalam tim utama Serigala Ibukota melawan Juventus pada Agustus 2020.

Ia membantu Roma memenangkan pertandingan 3-1 atas Juventus.

Namun Calafiori tak banyak mendapatkan menit bermain, ia dipinjamkan setengah musim ke Genoa pada tahun 2022.

Musim panas 2022/2023, Riccardo Calafiori bergabung dengan klub Swiss, FC Basel dan di sana dia tampil menjanjikan dengan bermain 34 laga serta membawa klub tersebut ke semifinal Liga Konferensi Eropa.

Momen terbesar perubahan Calafiori terjadi ketika di Basel ketika pelatih sementara Heiko Vogel memutuskan untuk memindahkannya dari bek kiri ke bek tengah.

Basel hanya kalah dalam 2 dari 13 pertandingan ketika pemain asal Italia itu berada di jantung pertahanan, dan ia sangat cepat untuk proses adaptasi dengan peran barunya tersebut.

Calafiori menunjukkan ketengangan ketika berada dalam tekanan lawan, dan itu adalah salah satu keunggulan yang dia miliki.

Hanya satu tahun bergabung dengan FC Basel, Calafiori kemudian kembali ke Italia untuk bergabung dengan Bologna.

Di bawah asuhan Thiago Motta, perannya semakin menjanjikan yang membuat Bologna solid.

Capaian terbaik bagi Bologna pada akhirnya finis di posisi 4 klasemen akhir Liga Italia dan tampil di Liga Champions untuk pertama kalinya sejak tahun 1964. Sebuah pencarian selama 20 tahun untuk bisa kembali ke kompetisi Eropa bagi Bologna.

Performanya yang menjanjikan bersama Bologna membuat Luciano Spaletti tertarik memanggilnya bergabung dengan timnas Italia di Euro 2024.

Momen epik Calafiori terjadi ketika Italia menghadapi Kroasia, ia overlap ke lini serang dengan menggiring bola dan memberikan umpan kepada Zaccagni untuk mencetak gol penyeimbang pada menit akhir pertandingan melawan Kroasia.

Hasil imbang tersebut memastikan langkah Italia ke babak 16 besar Euro 2024.

Riccardo Calafiori memiliki akurasi umpan yang baik. Tidak ada bek tengah di lima top liga Eropa yang menghasilkan lebih banyak assist daripadanya pada musim 2023/2024.

Ia menciptakan 5 assist pada musim tersebut.

Calafiori juga mencatatkan penyelesaian umpan sebesar 89,8 persen dan menduduki peringkat ketiga di Liga Italia, dengan 1.783 umpan sukses, termasuk 76 umpan panjang akuran dan 17 peluang mencetak gol.

Bagi Arteta, peran Calafiori sangat menarik dalam skema permainan yang dia harapkan dan ini akan menambah kekuatan lini pertahanan Arsenal untuk merebut gelar juara dari Manchester City.

"Kedua posisi tersebut, terutama cara kami ingin bermain dan hal-hal yang ingin kami kembangkan dalam model permainan kami, dia adalah pemain yang akan sangat cocok untuk itu," ucap Arteta dengan kedatangan Calafiori.

"Anda merekrut pemain dengan kapasitas besar untuk berkembang," jelasnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini