TRIBUNNEWS.COM - Jay Idzes bisa memiliki peran atas terealisasinya pemecatan Paulo Fonseca dari jabatan pelatih kepala AC Milan di Liga Italia 2024/2025.
Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, hanya punya waktu sekitar 3 minggu untuk menyelamatkan pekerjaaannya.
Mantan juru taktik AS Roma melakukan awalan yang sangat buruk dalam kariernya di AC Milan.
Sempat memukau suporter lewat penampilan bagus timnya selama pramusim, pria Portugal ini ternyata ambyar dalam kompetisi sesungguhnya.
AC Milan tidak pernah menang dalam 3 pertandingan pertama di Liga Italia. Rossoneri hanya imbang 2-2 melawan Torino setelah mencetak gol di saat-saat terakhir (17/8/2024).
Davide Calabria dkk. lantas kalah 1-2 dari Parma (24/8/2024). Terbaru, AC Milan hanya bermain seri 2-2 menghadapi Lazio (31/8/2024).
Permainan Tim Merah-Hitam di tangan Fonseca terlihat sangat mengkhawatirkan.
Dalam fase bertahan dan transisi, AC Milan selalu kelabakan menghadapi serangan balik lawan.
Bukan hanya soal taktik, Fonseca juga mendapatkan sorotan karena seperti tidak dihormati pemainnya sendiri.
Kejadian Rafael Leao dan Theo Hernandez memisahkan diri dari tim saat cooling break dalam laga melawan Lazio membuat posisi Fonseca jadi tampak lemah.
Hanya 3 minggu memasuki kompetisi 2024/2025, tagar #FonsecaOut pun sudah mulai bertebaran di media sosial. Fonseca mengaku masih merasa didukung oleh klub.
Baca juga: Pemecatan Pelatih AC Milan Menggema, Paulo Fonseca Sesumbar Masih di Zona Aman
Dia juga meminta waktu lebih lama untuk membentuk tim yang sesuai dengan harapannya.
"Saya merasa didukung," kata Fonseca seperti dikutip dari Milannews.
"Kami harus memahami bahwa ini adalah momen transisi. Kami memerlukan waktu untuk mengubah cara kami bermain."