TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan penonton yang menyaksikan laga Korea Selatan Vs Palestina sepanjang pertandingan terus mencemooh pelatih Timnas Korsel Hong Myung-bo.
Laga itu berakhir imbang pada laga perdana grup B babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan yang digelar di Seoul World Cup Stadium, Kamis (5/9/2024) malam itu, dihadiri sekitar 60.000 penonton.
Media Korea, Naver, menulis cemoohan terhadap pelatih Hong Myung-bo muncul setiap kali wajahnya terpampang di layar lebar.
Kritik juga diberikan kepada Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea Chung Mong-gyu.
Mereka dianggap tidak membuat Tim Korsel lebih baik.
Namun demikian, Hwang In-beom menanggapinya.
"Saya tidak terpengaruh. Adalah peran para pemain untuk hanya fokus pada permainan dalam situasi apa pun. Saya pikir cerita seperti itu hanyalah alasan. Kami dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk pertandingan berikutnya dan menunjukkan performa yang lebih baik di laga kandang berikutnya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya,” ucapnya.
Suporter Marah Pajang Spanduk
Sepanjang pertandingan, kemarahan suporter sepak bola Korea terlihat dimana-mana.
Tepat sebelum kick-off, penonton yang bersorak berkata, 'Zaman kegelapan sepak bola Korea', 'Iljin Nori Mongyu, asosiasinya kelas tiga', para pemainnya kelas satu, siapa presiden asosiasinya?'
Beberapa hiasan gantung dengan ungkapan yang kuat seperti: Slogan-slogan yang menuntut pengunduran diri Ketua Chung,
Suasana tegang saat pertandingan berlangsung.
Tentu saja, ada sorakan dan sorakan setiap kali para pemain tampil bagus, namun ketika Palestina mengambil peluang yang mengancam atau para pemain menunjukkan permainan yang buruk, suara-suara yang menyerukan pengunduran diri Ketua Chung langsung terdengar dimana-mana.