TRIBUNNEWS.COM - Italia lagi-lagi harus merasakan kebobolan gol tercepat dalam sejarah mereka ketika melawan Prancis di ajang UEFA Nations League, Sabtu (7/9/2024).
Gol kilat yang bersarang ke gawang Gianluigi Donnarumma kali ini lebih cepat dibanding yang terjadi pada perhelatan Euro 2024 bulan Juni lalu.
Kala itu, Italia kebobolan gol kilat saat melawan Albania. Laga berjalan 23 detik, Donnarumma harus memungut bola dari gawangnya setelah dijebol Nedim Bajrami.
Namun demikian, saat melawan Prancis di Nations League, rekor kebobolan tercepat kembali dicatatkan setelah hanya 14' detik saja dari waktu kick off.
Gawang yang dijaga Donnarumma di Stadion Parc des Princes itu dikoyak oleh Bradley Barcola yang memanfaatkan kesalahan Italia.
Bradley Barcola memberi Prancis keunggulan setelah mencegat umpan Italia sebelum menerobos ke dalam kotak dan mencetak gol.
Setelah laga selesai, Donnarumma mengungkap apa yang terjadi sampai membuat dirinya bisa kebobolan dalam waktu yang sangat singkat.
Baca juga: Jurus Berkelit Didier Deschamps setelah Dipecundangi Italia di UEFA Nations League
Kiper yang bermain untuk Paris Saint Germain (PSG) itu mengaku sebenarnya dirinya belum sepenuhnya siap saat itu.
Seperti dilaporkan Football Italia, terungkap bahwa setelah tugasnya sebagai kapten dan memeluk seseorang di belakang touchline, Donnarumma belum mengenakan sarung tangan dengan benar saat Bradley Barcola mencetak gol.
Donnarumma memprotes wasit sambil berteriak: 'Tunggu saya!'
"Saya belum siap, saya belum memakai sarung tangan, jadi saya memintanya untuk menunggu dan memeriksa apakah saya siap, itulah yang umumnya dilakukan wasit," aku Donnarumma kepada RAI Sport.
Namun apa dikata disatu bola awalnya dalam penguasaan Italia dan Barcola mencegat umpan Italia sebelum menerobos ke dalam kotak dan mencetak gol.
"Pada saat yang sama, itu adalah milik kami, jadi kami tidak cukup pintar untuk menunggu beberapa saat," imbuh Donnarumma.
Untungnya Italia merespon gol cepat ini dengan baik. Ketenangan yang dimiliki para pemain membuat laga yang awalnya diprediksi akan dimenangkan prancis itu berubah menjadi kemenangan Azzurri.
Federico Dimarco menyamakan kedudukan melalui tendangan voli sensasional setelah bekerja sama melalui umpan satu-dua dengan Sandro Tonali.