TRIBUNNEWS.COM - Bek andalan Timnas Indonesia, Jay Idzes, akan memainkan laga spesial bersama skuad Garuda saat menghadapi Australia, Selasa (10/9/2024).
Pertandingan yang digelar dengan tajuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sekaligus menjadi ajang reuni antarpemain Serie A bagi Jay Idzes.
Kemungkinan besar Jay Idzes akan berada satu lapangan bersama Alessandro Circati pada laga Timnas Indonesia vs Australia nanti malam.
Namun ada yang berbeda dari perjumpaan Idzes dan Circati.
Venue pertandingan tak lagi berkutat di Italia.
Mereka akan beradu skill di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang menjadi venue duel Timnas Indonesia vs Australia.
Keduanya akan mencoba mengawal pertahanan masing-masing demi mengamankan tiga angka berharga.
Namun Jay Idzes punya keuntungan yang tak dimiliki Alessandro Circati.
Bermain di Stadion Gelora Bung Karno akan menjadi keuntungan besar bagi Idzes.
Baca juga: Kilas Balik Starting XI Timnas Indonesia vs Australia sebelum Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Ia akan mendapatkan dukungan luar biasa dari suporter yang hadir di stadion kebanggaan Indonesia tersebut.
Sorakan dan chant meriah akan menjadi pelecut semangat pemain 24 tahun tersebut.
Sebaliknya bagi Alessandro Circati, dukungan melimpah suporter Timnas Indonesia akan menjadi beban tersendiri baginya.
Ia harus tahan menghadapi tekanan yang diberikan para penonton.
Kemungkinan suporter tak akan diam saja ketika Circati dan para pemain Australia lainnya membawa bola.
Tekanan besar itulah yang terkadang membuat pemain belakang gugup saat mengontrol bola.
Bisa saja ia malah melakukan kesalahan yang merugikan tim sendiri.
Selain itu, Timnas Indonesia juga bisa mengeksploitasi posisi yang ditempati oleh Alessandro Circati.
Graham Arnold, selaku pelatih Australia, melakukan perubahan posisi bermain bagi salah satu bek potensial yang dimiliki Australia, Alessandro Circati.
Alessandro Circati dimainkan sebagai starter saat Australia menghadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, 5 September 2024 lalu.
Pemain berusia 20 tahun tersebut dipasang sebagai bek kanan Australia.
Padahal, posisi asli Circati adalah seorang bek tengah.
Kemampuan Alessandro Circati sebagai bek tengah sudah teruji saat dirinya berseragam Parma di Serie A, Liga Italia.
Circati selalu tampil sebagai bek tengah saat Parma menjalani empat pertandingan (3 Serie A dan 1 Coppa Itali).
Performanya juga bisa dibilang stabil dan baik bagi Parma.
Namun penampilan memikat Circati di level klub tak membuat Graham Arnold mau mereplika hal yang sama.
Saat menjalani laga pertama melawan Bahrain lalu, Arnold memilih Harry Souttar dan Kye Rowles sebagai pasangan bek tengah.
Barangkali dengan perpindahan posisi bermain bagi Circati, Timnas Indonesia bisa mengambil keuntungan.
Para pemain Timnas Indonesia bisa lebih fokus mencecar sektor kanan pertahanan Socceroos yang dikawal Circati.
Kebetulan di sektor kiri penyerangan timnas ada pemain-pemain yang memiliki kemampuan mumpuni.
Ada Calvin Verdonk dan Ragnar Oeratmangoen yang di atas kertas ditempatkan pelatih Shin Tae-yong beroperasi di sektor tersebut.
Namun pada praktiknya, skema yang dimiliki Timnas Indonesia jauh lebih fleksibel.
Para pemain bebas bergerak ke sisi manapun meski tetap dibatasi koridor area masing-masing.
Keleluasaan permainan skuad Garuda bisa menjadi kunci lainnya untuk mengurung Australia.
Keseruan laga Timnas Indonesia vs Australia bakal digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada Selasa (10/9/2024) malam ini.
Anda dapat menyaksikan duel Timnas Indonesia vs Australia di RCTI dan streaming RCTI+ jam 19.00 WIB.
(Tribunnews.com/Guruh)