TRIBUNNEWS.COM - Statistik Timnas Indonesia vs Australia menunjukkan dua sisi yang cukup berbeda antara kedua tim, Selasa (10/9/2024).
Timnas Indonesia untuk kedua kalinya meraih hasil imbang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat melawan Australia.
Duel di Stadion Gelora Bung Karno itu berkesudahan tanpa gol 0-0 alias alias skor kacamata yang membuat kedua tim akhirnya berbagi satu poin.
Australia menunjukkan kualitasnya dengan mendominasi permainan. Namun solidnya pertahanan Indonesia layak diacungi jempol dengan menggagalkan setiap serangan yang dilakukan.
Kredit lebih layak disematkan untuk sang kiper Maarten Paes yang berulang kali melakukan penyelamatan penting, mulai mengagagalkan sundulan hingga tembakan.
Menilik statistik yang ada, bukti dominasi Australia memang terlihat dari segi ball possession yang mencapai 67 persen.
Tim berjuluk Socceroos itu mampu menciptakan 19 kali ancaman untuk mencetak gol baik melalui sundulan maupun tembakan.
Baca juga: Timnas Indonesia vs Australia 0-0, Maarten Paes Clean Sheet, Man of The Match Disalami Jokowi
Catatan statistik dari lapangbola, ada 15 kali tembakan yang dilepaskan Australia, di mana lima diantaranya sukses tepat sasaran.
Secara umpan, Australia juga lebih baik dengan tingkat akurasi mencapai 78 persen, sedangkan Indonesia yang selalu mendapat pressing ketat hanya mencatatkan tingkat akurasi 65 persen.
Namun sekali lagi, Indonesia membuktikan ketangguhanannya di lini belakang. Beragam serangan yang dilakukan Australia nyatanya hanya berbuah pada keunggulan di statistik untuk mereka.
Tidak ada gol yang tercipta sekalipun Australia mendapatkan 15 kali tendangan dari sepak pojok. Koordinasi antarlini yang cukup baik berhasil membendung serangan Socceroos.
Disisi lain, Indonesia sebenarnya juga sempat memberi ancaman di awal laga, terutama di lima menit pertama di mana ada dua sepak pojok yang tercipta setelah dua kali tembakan.
Namun memang setelah lima menit pertama, Indonesia tertekan dan kesulitan untuk menciptakan serangan yang berbahaya lagi.
Skuad Shin Tae-yong hanya mengandalkan serangan balik. Itupun juga kerap gagal ketika memasuki areal pertahanan Australia.