Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Masalah baru menghantam skuad China yang menjadi lawan Timnas Indonesia pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Round 3. Seruan pergantian pelatih timnas China ditolak Branko Ivankovic.
Seruan pengunduran diri Branko Ivankovic dari jabaran kursi pelatih timnas China diakibatkan dua kekalahan beruntun pada sepasang laga awal Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C.
Gonjang-ganjing publik Negeri Tirai Bambu yang ingin ada pelatih baru, ditentang keras oleh Branko Ivankovic selaku juru taktik timnas China.
China mengawali perjuangan mereka di babak 3 2026 FIFA World Cup Qualification dengan hasil mengecewakan.
Bertanding di Saitama Stadium, China harus mengakui keunggulan Jepang 7 gol tanpa balas pada 5 September lalu.
Berselang lima hari, China melakoni laga kandang ketika menjamu Arab Saudi.
Tim besutan Roberto Mancini tidak dalam kondisi baik-baik saja setelah di laga perdana juga ditahan 1-1 oleh Timnas Indonesia.
Di atas kertas Arab Saudi memang diunggulkan, sukses menggilas China 2-1 meski sempat bermain dengan 10 orang.
Berkat dua kekalahan ini, China sementara menduduki posisi keenam alias juru kunci Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3 lewat raihan nir poin.
Di bulan Oktober, dua laga berat sudah mengadang China. Tepatnya 10 Oktober, timnas sepakbola Negeri Tirai Bambu akan bertandang ke Australia untuk bersua Jackson Irvine dkk.
Tim Kangguru juga tidak dalam situasi baik. Sebab mereka kalah dari Bahrain 0-1 di laga pembuka, dan lagi-lagi ditahan Timnas Indonesia 0-0 di SUGBK beberapa waktu lalu.
China kembali akan menjalani laga kandang pada 15 Oktober saat menjamu Timnas Indonesia.
Baca juga: Kabar Abroad Timnas Indonesia: Jay Idzes & Verdonk Senasib, Mees Hilgers hingga Mauro Zijlstra
Menjelang sepasang laga yang berlangsung di bulan depan, tagar Ivankovic mundur menjadi trending di media sosial China Weibo.
"Pertanyaan itu (pemecatan) seharusnya tidak ditujukan kepada saya," ujar Ivankovic saat ditanya apakah ia akan undur diri, dikutip dari laman South China Morning Post.