"Kita tidak mungkin terus-terusan naturalisasi. Saya berharap timnas U12, timnas U14, U16, hingga U20 kita siapkan. Sehingga kualitasnya nanti juga tak kalah hebat."
Sedikit menyentil Shin Tae-yong, Djohar Arifin meminta agar pelatih Timnas Indonesia itu diberikan tugas tambahan untuk mencari bibit-bibit pemain muda potensial dari Sabang sampai Merauke.
"Shin Tae-yong jangan hanya konsenterasi ke timnas senior."
"Dia juga harus perhatikan tim pengganti-pengganti ke depannya, bagaimana 5-10 tahun ke depan. Sehingga levelnya di atas dari yang sekarang," terang pria berusia 74 tahun tersebut.
"Jadi Shin Tae-yong jangan gembira di atas, yang di bawah ini juga harus jalan. Dari mulai Papua sampai Aceh dia harus mencari bakat-bakat berbagai umur, tugaskan dia," pintanya.
"Jangan hanya menikmati timnas saja, tapi juga tugasnya (untuk) membangun timnas juga dilaksanakan," terangnya mengakhiri.
Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
Kejar tayang proses naturalisasi atau pindah kewarganegaraan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Kementerian Hukum dan HAM jemput bola ke Belanda.
Setelah rapat kerja Komisi III dan Komisi X DPR RI yang dilaksanakan di Gedung DPR RI kemarin, Selasa (17/9/2024), proses pemberian kewarganegaraan Indonesia kepada Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tinggal menunggu waktu.
Proses tersebut dikebut pemerintah guna keduanya mendapat status kewarganegaraan Indonesia dan tentunya untuk tampil di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 10 dan 15 Oktober mendatang melawan Bahrain dan China.
Kini, berkas proses naturalisasi keduanya akan dilanjutkan ke Paripurna DPR RI. Setelah itu ke Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg) yang akan menerbitkan surat keputusan dari Presiden Republik Indonesia.
Setelah keputusan presiden keluar, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders akan menjalani sumpah Warga Negara Indonesia (WNI).
Pada tahap inilah, ketika jadwal Eropa disibukkan dengan pertandingan, Kemenkumham mengutus Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) untuk terbang ke Belanda menyelesaikan proses sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM, Supratman Agas melalui akun Intagram pribadinya pada Selasa (17/9/2024) setelah menjalani Rapat Komisi III dan Komisi X DPRI RI.