TRIBUNNEWS.COM - Menyongsong giornata 5 Serie A Liga Italia 2024/2025, bek Timnas Indonesia, Jey Idzes kena sentil pelatihnya di Venezia, Eusebio Di Francesco. Jay Idzes dan kolega diharapkan segera beradaptasi dengan ritme kompetisi.
Venezia menyandang status tim paling ambyar jelang laga kandang yang akan dijalani Jay Idzes dkk saat menjamu tim Kota Pelabuhan, Genoa
Pertandingan lanjutan Liga Italia antara Venezia vs Genoa berlangsung di Pier Luigi Penzo Stadium, Sabtu (21/9/2024) pukul 20.00 WIB.
Lini pertahanan Venezia yang juga dikawal Jay Idzes mendapatkan sorotan tajam dari Eusebio Di Francesco. Sebab, tim berjuluk Singa Bersayap ini menjadi satu dari dua tim dengan pertahanan terburuk di Liga Italia.
Sejauh ini, Venezia dan Atalanta merupakan tim dengan jumlah kebobolan paling tinggi.
La Dea, julukan Atalanta, 8 kali kebobolan, sama halnya dengan Venezia. Yang membuat beda, klub asal Bergamo itu sudah meraih dua kemenangan dalam 4 pertandingan.
Bahkan posisi tim besutan Gian Piero Gasperini lebih baik dari tim sekaliber AC Milan.
Venezia kini dalam kondisi tidak menguntungkan. Satu kali imbang dan tiga kekalahan membuat Jay Idzes dan kawan-kawan untuk sementara duduk di posisi ke-20 alias juru kunci.
Ini yang kemudian mengakibatkan pelatih Venezia, Eusebio Di Francesco khawatir.
Mantan pelatih AS Roma ini menyentil para bek-nya, termasuk benteng tangguh milik Timnas Indonesia, Jay Idzes, yang diharapkan segera beradaptasi dengan ritme permainan Serie A.
"Kami memang sudah mencoba yang terbaik dan bekerja keras, namun tetap saja menjadi lumbung gol," buka pelatih kelahiran Pescara, dikutip dari TuttoJuve.
"Hanya banyak bicara ataupun memberikan teori terkesan tidak penting saat ini. Alangkah baiknya para pemain dan pelatih bersinergi bersama untuk memperkuat lini pertahanan."
Baca juga: Bikin Alvaro Morata Terpental, Rapor Jay Idzes saat Venezia Terbantai di Kandang AC Milan
"Kami tidak boleh menyerah, dan tidak ada yang boleh pemain kami memiliki mentalitas itu," terang pria yang pernah membesut AS Roma.
Selain fakta menjadi tim dengan pertahanan terburuk, Venezia juga seret dalam mencetak gol. Satu lesakan dari empat pertandingan jelas bukan sesuatu yang baik.