"Para pemain harus segera sadar bahwa ini Serie A, kecepatan dan ritmenya beda dari Serie B," sambung allenatore berusia 55 tahun ini.
Dia kemudian mengambil contoh kekalahan 4-0 saat melawan AC Milan.
"Siapa pemain bertahan kami yang bisa menghentikan Leao? Lihat, dia hebat seperti yang kita lihat di TV," keluh Eusebio Di Francesco.
Apa yang disampaikan oleh sang juru taktik Venezia dapat menjadi warning keras bagi Jay Idzes dan para rekan beknya.
Tidak ada waktu lagi untuk Venezia mengeluhkan lini pertahanan yang bobrok. Target utama adalah segera meraih kemenangan guna lepas dari jerat zona degradasi.
Misi paling realistis yang bisa digapai tim Jay Idzes ialah tetap eksis di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Italia.
Dari sudut pandang positif, ini menjadi tantangan bagi Jay idzes untuk mengatrol kualitas permainannya. Dengan demikian, bek yang pernah berkarier di Eredivisie itu dapat menguatkan lini belakang Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Giri)