Jangankan peluang, untuk melepaskan satupun tembakan ke gawang Manchester City, Arsenal sama sekali tidak mampu.
Dibandingkan Manchester City yang mendominasi total babak kedua dengan keunggulan jumlah pemain.
The Citizens mampu menciptakan XG sebesar 1,54, menguasai bola hampir 88 persen, melepaskan 28 tembakan, termasuk 9 diantaranya mengarah ke gawang David Raya.
Hanya saja memang, hanya ada satu gol saja yang bisa diciptakan Manchester City, karena pertahanan Arsenal sulit ditembus.
Atas dasar itulah, Bernardo Silva menyindir cara Arsenal mencuri tiga poin dari Manchester City dengan sepak bola negatifnya.
Berbeda dengan Liverpool yang sudah terbiasa memberikan perlawanan sengit dengan memainkan sepak bola menyerang setiap kali melawan Manchester City dalam kondisi apapun.
Drama Laga Manchester City vs Arsenal di Stadion Etihad
Seperti diketahui, drama panas dan sengit sempat mewarnai duel Manchester City vs Arsenal di Stadion Etihad, tadi malam.
Dalam laga yang berakhir dengan skor 2-2 tersebut, momen penuh drama hingga kontroversial mewarnai duel kedua tim.
Manchester City yang unggul terlebih dahulu lewat gol Erling Haaland berhasil selamat dari kekalahan pertamanya musim ini.
Gol penyama kedudukan John Stones pada detik terakhir memastikan Manchester City tidak kehilangan poin jumpa Arsenal.
Gol telat yang dicetak pemain Timnas Inggris itu setidaknya membuat Manchester City mendulang satu poin.
Sementara, Arsenal yang hampir mengunci kemenangan juga patut disorot performanya dalam laga ini.
Meski tertinggal terlebih dahulu, Arsenal sempat mampu membalikkan keadaan melawan tuan rumah dengan skor 1-2.
Gol ciamik Riccardo Calafiori dan Gabriel Magalhaes mampu menggetarkan jala Ederson Moraes sebanyak dua kali.