Dua Striker Gaek Timnas Bahrain Tebar Ancaman, Peringatan Keras Buat Timnas Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia sepertinya harus mewaspadai pergerakan dua striker Bahrain bernama depan Mahdi saat kedua tim bertemu pada 10 Oktober mendatang dalam ronde ketiga putaran kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dua striker gaek tersebut langsung mengirimkan peringatan keras kepada Timnas Indonesia lewat aksi-aksi terbaru mereka di lapangan hijau.
Kedua pemain itu adalah Mahdi Abduljabbar dan Mahdi Al-Humaidan.
Baca juga: Timnas Indonesia Terbang ke Bahrain pada 6 Oktober, Shin Tae-yong Minta Pemain Dapat Kelas Bisnis
Mereka unjuk gigi bersama klubnya, Al-Khaldiya, dalam laga pembuka liga utama Bahrain musim 2024-2025.
Bermain di kandang Manama, Senin (23/9/2024) dini hari WIB, Al-Khaldiya memborong 5 gol tanpa balas.
Abduljabbar mencetak gol pertama pada menit ke-19.
Sedangkan Al-Humaidan mempersembahkan gol ketiga menit ke-89.
Al-Khaldiya adalah juara bertahan yang merebut gelar Liga Bahrain 2 kali berturut-turut.
Abduljabbar dan Al-Humaidan merupakan pemain kawakan di Timnas Bahrain.
Abduljabbar, yang berusia 33 tahun, mengantongi 20 cap dan 9 gol untuk Bahrain.
Dia lebih sering dimainkan sebagai center forward.
Sedangkan Al-Humaidan dengan umur 31 tahun sudah memiliki 54 cap dan 5 gol.
Posisi utamanya adalah sayap kiri, tetapi juga bagus di sisi kanan.
Ketika menghadapi Australia di Gold Coast dengan kemenangan 1-0, Abduljabbar menjadi starter, Al-Humaidan cadangan di babak kedua.
Saat menjamu Jepang, skema penampilan kedua striker itu kembali diterapkan pelatih Bahrain, tetapi hasilnya kalah telak 0-5.
Pelatih Bahrain Dragan Talajic masih mempertimbangkan sejumlah opsi untuk menghadapi Timnas Indonesia dalam lanjutan Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dnia 2026 zona Asia.
Talajic membuka peluang duo Mahdi itu langsung tampil bersama sejak awal saat menghadapi Indonesia.
Tim berjuluk Muharabi Dilmun itu akan menjamu Jay Idzes dkk di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) pukul 19.00 atau 23.00 WIB.
Pemain Abroad Belum Tunjukkan Taji
Berbanding terbalik dengan duo Mahdi Bahrain itu, andalan utama Timnas Indonesia di lini depan yang bermain di luar negeri belum memperlihatkan taji mereka.
Dalam pekan kedelapan Liga Belgia, Senin (23/9/2024) dini hari WIB, klub yang diperkuat Ragnar Oratmangoen, Verbroedering Dender EH, dihajar KRC Gen 4-0.
Ragnar baru dimainkan pelatihnya pada menit ke-59.
Itu menjadi penampilan perdananya sejak bergabung 13 Agustus 2024 dengan kontrak 2 tahun.
Sedangkan Rafael Struick belum memulai kompetisi Liga Australia di klub barunya, Brisbane Roar.
Struick bergabung dengan klub itu pada 16 September lalu dari ADO Den Haag.
Liga Australia 2024-2025 akan kick-off pada 18 Oktober mendatang.
Marselino Ferdinan juga belum bermain di Oxford United sejak bergabung 19 Agustus 2024 dengan kontrak 2 tahun.
Pada laga terakhir klubnya, 21 September, Marselino tak masuk dalam daftar susunan pemain melawan Bristol City.
Ivar Jenner, yang beberapa kali membantu serangan Timnas Indonesia, juga belum bisa unjuk gigi.
Saat Utrecht II menjamu SC Cambuur Leeuwarden dalam Eerste Divisie, Selasa (24/9/2024), Ivar hanya duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan.
Klubnya itu menyerah telak 0-4 dari tim yang pernah diperkuat eks pemain Timnas Indonesia Stefano Lilipaly.
Peluang Timnas Indonesia
Bagi Skuad Garuda, Bahrain kini menjadi pesaing berat dalam berebut posisi ketiga dan keempat klasemen Grup C Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kedua posisi itu merupakan jalan untuk bisa tampil di putaran keempat jika gagal lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 via jalur utama juara dan runner-up grup.
Bahrain kini mengoleksi 3 poin di posisi ketiga, diikuti Indonesia 2 poin.
Jepang bertakhta kokoh di puncak klasemen dengan 6 poin, disusul Arab Saudi 4 poin.
Bahrain dan Indonesia sama-sama merasa matchday 3 nanti sebagai kans meraih poin.
Bagi Bahrain, tim asuhan Shin Tae-yong itu menjadi peluang emas meraih 3 poin, apalagi bermain di kandang sendiri sekaligus jawaban atas tuntutan fans seusai dipermalukan Jepang 5-0.
Sementara bagi Indonesia, ini merupakan duel yang sangat tak mudah.
Menurut hitungan realistis, bisa membawa pulang 1 poin saja sudah merupakan kebanggaan besar.
Namun, dalam sepak bola, memetik kemenangan di kandang tim berperingkat 76 dunia itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
Timnas Indonesia pernah tersiksa dengan skor kalah hampir selusin, 10-0, di stadion yang kembali dipakai Bahrain dalam duel nanti.
Peristiwa 29 Februari 2012 di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 itu merupakan pertemuan terakhir kedua tim.
(Taufik Batubara/BolaNas/Soccerway/GDNonline)