News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soccer Star

Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, hingga Didier Deschamps Buka Suara Soal Pensiunnya Raphael Varane

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks pemain Manchester United, Raphael Varane resmi menjadi pemain baru Como 1907 di bursa transfer musim panas 2024.

"Selamat pensiun kawan. Senang bermain dengan Anda!," ucap Sergio Ramos."

"Begitu banyak kenangan, begitu banyak pertarungan bersama, begitu banyak saat-saat indah. Di lapangan, kami memiliki pemahaman alami satu sama lain. Semua yang terbaik temanku," sambung Ramos.

Real Madrid, klub yang ia bela sejak berusia 18 tahun juga tak lupa mengucapkan salam perpisahan untuk Varane.

"Real Madrid ingin menyampaikan rasa terima kasih dan kasih sayang kepada pemain yang telah menjadi bagian dari legenda klub, sebagai salah satu pemain sentral yang hebat," tulis Madrid.

Raphael Varane mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola sama seperti Deschamps saat berusia 31 tahun yang terjadi pada tahun 2001 silam.

Deschamps dan Varane bekerja sama untuk membawa Prancis memenangkan trofi Piala Dunia 2018 dan kembali ke final Piala Dunia empat tahun berselang.

"Selama sepuluh tahun, tim Prancis adalah keluarga baginya," ucap Deschamps dikutip dari Le Parisiens.

"Dia akan selalu diterima di sana. Dia datang dalam usia muda. Namun seperti yang sering saya katakan, usia bukanlah kriteria untuk meraih kemenangan di level tertinggi."

"Saya ingat gambaran seorang pemain yang menghadap orang lain dan kolektif, dalam keterlibatnnya yang sempurna, terutama dengan Hugo Lloris (kapten Prancis) yang memainkan peran penting di Piala Dunia 2018 dan Piala Dunia 2022."

"Dalam seleksi dan kemana pun dia pergi, dia selalu meninggalkan kenangan sebagai seorang profesional hebat," jelasnya.

Asisten pelatih Prancis, Guy Stephan pun bereaksi dengan membagikan kenangannya bersama Varane.

"Kata-kata pertama yang terlintas di benak saya ketika memikirkan Raphael adalah prosesionalisme, rasa hormat, kesetiaan, dan umur panjang karena meskipun ia berhenti di usia yang relatih muda, ia memulai kariernya di level tertinggi pada usia 18 tahun," kata Guy.

"Bersama tim Prancis, kariernya berlangsung selama 10 tahun. Itu tidak diberikan kepada semua orang.

"Dalam seleksi, dia adalah wakil kapten yang dihargai dan didengarkan karena nilai-nilai kemanusiaannya dan juga karena dia pemain yang luar biasa."

"Saya ingat pdatonya, saat pemanasan atau di ruang ganti. Intervensi yang selalu tepat sasaran. Dia selalu datang ke seleksi dengan senyuman, keinginan untuk melayani tim, untuk menempatkan kolektif sebagai pusai dari segalanya."

"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk melatihnya," tutupnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini