News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Angkatan Pertama ''Dirayu'' Video Piala AFF

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas Indonesia di Piala AFF 2010

Laporan Khusus Tim Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses perpindahan kewarganegaraan pemain naturalisasi Timnas Indonesia belakangan menjadi topik hangat pecinta sepak bola di Indonesia. 

Itu tidak lepas lantaran gencarnya program naturalisasi pemain yang dilakukan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk sepakbola Tanah Air.

Setidaknya ada 14 pemain yang sudah dinaturalisasi sejak era Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, hingga kini PSSI dipimpin oleh Erick Thohir. Sebut saja nama-nama seperti Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Jens Raven, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Maarten Paes.

Jumlah itu bertambah setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders baru saja mengikuti pengambilan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kedutaan Besar RI untuk Belgia pada Senin (30/9/2024) kemarin. 

Selain para pemain di atas,  ada dua pemain muda kelahiran Belanda yakni  Tim Geypens dan Dion Marx juga dikabarkan sedang mengumpulkan berkas untuk perpindahan kewarganegaraan menjadi WNI.

Baca juga: Eks Ketum PSSI Ungkap Tabir Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia: Ada Jaminan Uang hingga Pekerjaan

Proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia, khususnya di era kepemimpinan PSSI Erick Thohir kian digencarkan. 

Setiap jeda internasional alias FIFA Matchday, hampir selalu ada pemain baru yang membela Skuat Garuda,- julukan Timnas Indonesia. 

Terbaru, dan yang paling menyita perhatian adalah kehadiran Maarten Paes. 

Penjaga gawang klub Liga Amerika (MLS) FC Dallas itu sukses membawa Timnas Indonesia terhindar dari kekalahan dalam dua laga awal putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pemain yang juga seorang Blijvers itu bahkan didaulat menjadi man of the match dalam pertandingan Timnas Indonesia kontra Arab Saudi dan Australia, September lalu.

Kendati demikian, gegap gempita naturalisasi pemain Timnas Indonesia itu juga tak lepas dari pro dan kontra. 

Mulai dari isu pemain naturalisasi memegang paspor ganda (Indonesia dan Belanda), sampai 'iming-iming' yang ditawarkan PSSI kepada para pemain itu, tak luput dari pembahasan, khususnya di jagat media sosial. 

Banyak yang bertanya-tanya apakah PSSI menyediakan 'mahar' untuk merayu pemain keturunan Indonesia itu supaya sudi berseragam lambang Garuda di dada.

Program naturalisasi sejatinya bukan barang baru di Timnas Indonesia. 

Baca juga: Marselino Ferdinan Kagok di Laga Timnas Indonesia vs Australia, Shin Tae-yong Sampai Naik Pitam

Nama Cristian Gonzales mungkin yang paling diingat pecinta sepak bola tanah air di akhir 2010 silam. 

Pemain asli kelahiran Uruguay itu sejak 2003 telah merumput di Indonesia. Mulai berkarier PSM Makassar sampai gantung sepatu di RANS Nusantara, Gonzales seakan menjadi ikon pemain naturalisasi Indonesia.

Situasi Gonzales memang berbeda dengan pemain-pemain keturunan di Timnas Indonesia saat ini. 

Tidak memiliki darah Indonesia, pemain berjuluk El Loco itu harus menempuh waktu lima tahun penuh dan tanpa keluar dari Indonesia demi bisa mendapatkan status WNI. 

Gonzales resmi menjadi WNI tepatnya pada 3 November 2010 ketika ia masih berseragam Persib Bandung. Ia juga menjadi pemain naturalisasi kedua yang dipanggil ke Timnas Indonesia setelah Arnold van der Vin yang dinaturalisasi dan bela Merah Putih pada 1952.

Iman Arif, sosok yang pernah menjadi Ketua Badan Tim Nasional (BTN) era Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, serta berkutat di bidang teknis BTN, menceritakan bagaimana proses naturalisasi yang dilakukan pada saat itu. 

Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales (immcabangbskm.wordpress.com)

Imam menceritakan, Gonzales pada saat itu diharapkan PSSI menjadi katalis untuk mempercepat peningkatan kualitas Timnas Indonesia. 

Momentum naturalisasi 'angkatan pertama' ini adalah usai Gonzales Cs melaju ke final Piala AFF 2010. 

Sejak saat itu, Iman mengatakan bahwa PSSI serius menjalankan program itu. 

Cristian Gonzales dinilai sukses mengangkat performa Timnas Indonesia di level Asia Tenggara. 

Sejak saat itu ada tim dari PSSI saat yang rutin berkunjung ke Negeri Kincir Angin untuk mendatangi pemain-pemain yang memiliki hubungan darah dengan Indonesia. 

Baca juga: Erick Thohir Menanti Strategi Baru Shin Tae-yong usai Mees Hilgers & Eliano Reijnders Resmi Jadi WNI

Dalam prosesnya, Iman Arif mengatakan tidak sedikit PSSI mendapat penolakan dari pemain-pemain keturunan Indonesia yang menetap di Belanda. 

Maklum, selain pada saat itu Timnas Indonesia belum berkilau, Iman mengungkapkan jika beberapa orang tua pemain itu masih menyimpan sentimen negatif dengan Indonesia.

"Banyak yang kami juga ditolak karena banyak mereka pada saat itu masih belum tertarik sama tim nasional Indonesia. Ada yang langsung nolak kami karena dari orang tuanya tidak setuju, karena dulu mungkin anti-Indonesia," ungkap Iman kepada Tribunnews, Rabu (25/9/2024).

Angan Indonesia Raja ASEAN dan Fanatisme AFF 2010

Diego Michiels saat berseragam Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 (Instagram Diego Michiels)

Sepanjang 2010-2015, setidaknya ada 11 pemain naturalisasi yang silih berganti membela Timnas Indonesia. 

Mereka adalah Cristian Gonzales, Kim Jeffrey Kurniawan, Diego Michiels, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Sergio van Dijk, Raphael Maitimo, Tonnie Cusell, Stefano Lilipaly, Jhon van Beukering, Ruben Wuarbanaran. 

Iman Arif mengatakan pada saat itu PSSI tidak menawarkan apapun agar pemain-pemain kelahiran non-Indonesia itu mau membela Timnas Indonesia. 

Mahar yang diberikan PSSI pada saat itu adalah hanyalah sebatas mimpi Garuda bisa berjaya, setidaknya di level Asia Tenggara (ASEAN). 

Selain itu, Iman mengaku hanya mempertontonkan cuplikan pertandingan Timnas Indonesia kala berlaga di Piala AFF 2010 dalam proses penawaran naturalisasi. 

Fanatisme pendukung Timnas Indonesia saat itu seakan menjadi nilai tukar PSSI agar pemain-pemain itu mau memegang paspor hijau.

Baca juga: Profil dan Keturunan Mees Hilgers: Calon Pemain Naturalisasi Termahal Timnas Indonesia

Pria yang sempat memiliki saham di klub Liga Inggris, Leicester City itu menyebut jika uang, janji karier, bahkan secangkir kopi, tak pernah menjadi 'sogokan' agar pemain-pemain itu mau dinaturalisasi. 

"Mereka lihat juga Timnas Indonesia main di AFF, luar biasa antusiasmenya, penonton penuh 90 ribu orang hadir, auranya beda sekali, mereka nonton itu. Saya kasih lihat juga videonya nih, mereka terkejut sih," ungkap Iman. (tribun network/alf/dod/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini