News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Eropa

Taji Manchester United Dipertanyakan di Eropa, Harry Maguire Kritik Mental Pecundang Timnya

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi gol Harry Maguire saat selamatkan Manchester United dari kekalahan dari Porto di Liga Eropa, Jumat (4/10/2024).

Justru, Manchester United hampir saja kehilangan poin jika Maguire tidak mencetak gol penyama kedudukan di menit akhir.

Raihan satu poin melawan Porto menjadi torehan kedua beruntun Manchester United, setelah Setan Merah juga dipaksa bermain imbang Twente pada laga perdana.

Pada pertandingan pembuka Liga Eropa, Manchester United diketahui hanya bermain imbang 1-1 melawan Twente.

Dua hasil imbang tentu bukanlah sesuatu yang diharapkan tim sekelas Manchester United jika ingin menjadi juara Liga Eropa.

Manchester United kini harus rela menempati posisi ke-21, setelah hanya meraih dua poin, hasil dua kali imbang.

Aksi penyerang Manchester United, Marcus Rashford saat melawan Liverpool pada pekan ketiga Liga Inggris, Minggu (1/9/2024) malam WIB. (Twitter @ManUtd)

Dengan menyisakan enam laga sisa, Manchester United harus segera kembali ke jalur kemenangan jika ingin lolos fase gugur.

Harry Maguire yang menjadi penyelamat Manchester United dari kekalahan melawan Porto angkat bicara.

Eks bek Leicester City itu menyoroti aspek mentalitas timnya seperti terkoyak dan tidak stabil.

Maguire berdalih kegagalan Manchester United mempertahankan keunggulan dua gol lalu berbalik tertinggal menjadi buktinya.

Selain itu, kelengahan lini belakang Manchester United yang membiarkan Porto terus mencecar sepanjang laga jadi hal lainnya.

"Terlalu banyak celah, terlalu banyak umpan silang yang masuk ke kota penalti," kesal Maguire dilansir Mirror.

"Saya pikir ada lima atau enam bola berbahaya yang masuk kotak penalti pada babak pertam dan akhirnya kami dihukum,"

"Kami bermain sangat baik saat menguasai bola tapi sangat buruk ketika tidak menguasai bola,"

"Ini jelas masalah mental, mungkin perlu dimulai dari keyakinan, ketika kita unggul 2-0 lalu kebobolan, apakah kita yakin bisa menang?,"

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini