TRIBUNNEWS.COM - Berkat sentuhan ajaib pelatih Mikel Arteta, Kai Havertz akhirnya menemukan cinta terbaik di Arsenal.
Ya, perjuangan tidak mudah harus dijalani Havertz sebelum mencapai titik performa terbaiknya seperti saat ini di Arsenal.
Havertz didatangkan Arsenal dengan banderol 70 juta euro alias hampir Rp1,2 trilliun, beban tak mudah jelas dipikul Havertz.
Apalagi pemain Timnas Jerman itu direkrut dari Chelsea yang tak lain merupakan rival sekota Arsenal di London.
Dengan banderol sebesar itu, Havertz tentu diharapkan bisa langsung nyetel dengan permainan Arsenal ala Arteta.
Pengalamannya yang pernah menjadi kunci Chelsea menjuarai Liga Champions ditunjang peran versatile yang ia mainkan.
Arsenal jelas berharap Kai Havertz bisa menambah warna tersendiri bagi lini serangnya untuk terus bersaing di jalur juara.
Hanya saja pada kenyataannya, Havertz seperti kehilangan kepercayaan dirinya saat bermain bersama Arsenal.
Baca juga: Enzo Maresca Merendah, Chelsea Belum Selevel Arsenal dan Manchester City
Pada awal kepindahannya ke Arsenal, Havertz yang lebih sering dimainkan di posisi delapan sulit tampil apik musim lalu.
Buktinya, tak ada satupun gol ataupun assist yang diciptakan Havertz dalam enam laga pembuka Liga Inggris musim lalu.
Berbagai nada kritik dan hujatan pun langsung mengarah ke Havertz lantaran dirinya gagal menampilkan performa terbaik.
Biaya transfer mahal yang dikeluarkan Arsenal untuk menebus Havertz seakan tidak sepadan dengan performanya.
Namun, kesabaran dan kepercayaan yang dimiliki Arteta selaku pelatih Arsenal akhirnya dibayar tuntas oleh Havertz.
Gol perdana yang dibuat Kai Havertz bersama Arsenal saat dirinya mengeksekusi penalti yang dipercayakan rekan setimnya melawan Bournemouth menjadi titik baliknya.