News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Malaysia

Bandingkan Indonesia dan Thailand, Presiden JDT Soroti Kondisi Buruk Lapangan di Malaysia

Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim soroti lapangan yang menggenang di Stadion Perak, Malaysia. Seret nama Indonesia dan Thailand, Presiden JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengeluarkan unek-uneknya soal kondisi lapangan yang buruk di Malaysia.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Johor Darul Takzim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim mengeluarkan unek-uneknya soal kondisi lapangan yang buruk di Malaysia.

Tunku Ismail Sultan Ibrahim merasa kecewa bahwa kondisi lapangan di Malaysia sangat berbeda dengan Indonesia dan Thailand.

Curhatan Presiden JDT itu dikeluarkannya saat timnya bersua dengan Perak pada Sabtu (5/10/2024).

Duel Perak vs JDT terpaksa harus batal karena kondisi lapangan yang buruk.

Hal itu dikarenakan hujan deras yang mengguyur Stadion Perak dan membuat lapangan menjadi becek.

Melalui sosial media pribadinya, Presiden JDT turut mengungkapkan kekecewaannya.

Menurut Tunku Ismail Sultan Ibrahim, hampir seluruh lapangan di Malaysia dalam keadaan buruk.

Putra mahkota negara bagian Johor Malaysia Tunku Ismail Sultan Ibrahim dalam sebuah pertemuan di Istana Polo, Johor Bahru pada 4 September 2023 (Facebook HRH Crown Prince of Johor)

"Sudah 2024, sepak bola Malaysia maju tapi 90 persen lapangan di dalam negara masih dalam keadaan buruk," tulis Pangeran Johor melalui Instagram.

"Amat memalukan dengan negara-negara tetangga."

"Negara tentangga semua dah upgrade lapangan dan infrastruktur sepak bola. Kita hanya bercakap ingin berubah tetapi no action," tambahnya.

Baca juga: Timnas Indonesia Memanggil, Momentum Penebusan Dosa Jordi Amat ke Shin Tae-yong

Presiden JDT juga mengkritik para pemilik klub yang tidak berfokus pada perbaikan fasilitas dan hanya mengutamakan memperkuat skuad.

"Alokasi sudah ditawarkan KBS (Kementrian Belia dan Sukan - seperti Kemenpora) tetapi semua klub tidak terima," lanjut Presiden JDT itu.

"Bahkan mendapatkan lapangan gratis pun tidak dapat diterima. Alasan tidak mampu mempertahankan lapangan 200 ribu ringgit per tahun."

"Pemain harga jutaan bisa dibeli, jutaan kursi stadion bisa dibayar."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini