Berkaca dari hal itu, Maarten Paes nyatanya harus menempuh perjalanan lebih dari setengah hari untuk bisa ke Indonesia.
Jarak tersebut berpotensi bertambah hingga jam penerbangan makin lama, jika Timnas Indonesia menjalani laga away ke wilayah luar Asia Tenggara.
Maka dari itu, tak salah rasanya jika Maarten Paes mengakui perjuangan untuk memperkuat Timnas Indonesia tidak mudah terutama ketika menyinggung jarak dan waktu tempuh penerbangan.
Hanya saja, Maarten Paes tidak terlalu mempermasalahkannya, karena dirinya harus melakukan hal itu demi membuktikan cintanya kepada Indonesia.
Selain jarak yang jauh dan perbedaan waktu, tidak ada masalah berarti yang dirasakan Maarten Paes dalam hal lainnya.
Pemain berusia 26 tahun itu merasa semuanya berjalan normal dan Maarten Paes tidak terlalu kesulitan beradaptasi.
"Perbedaan budaya tidak begitu berarti bagi saya, saya yakin ada banyak kesamaan dalam cara menjalani hidup dan budaya di Indonesia," lanjut Maarten Paes.
"Segalanya berjalan lancar, saya juga menikmati belajar bahasa Indonesia,"
"Saya berpikir dalam beberapa bulan ke depan, semuanya akan menjadi lebih muda," tambahnya.
Lebih lanjut, Maarten Paes justru memiliki perasaan senang dan bangga yang bertambah sejak memperkuat Timnas Indonesia.
Dukungan gila yang terus diberikan masyarakat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola terhadap dirinya dan pemain lain di skuad Garuda.
Membuat Maarten Paes dan rekan setimnya selalu ingin membalas hal itu dengan performa gemilang di atas lapangan.
Mimpi untuk bisa bermain di Piala Dunia pun menjadi salah satu hal yang kini coba diperjuangkan oleh Maarten Paes.
"Saya yakin Indonesia bisa berpartisipasi di Piala Dunia edisi-edisi berikutnya," akui Maarten Paes.