News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Media Korea Soroti Kemarahan Shin Tae-yong dan Perpanjangan Waktu Diluar Nalar Saat Lawan Bahrain

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers pasca-laga Bahrain vs Timnas Indonesia.

 

TRIBUNNEWS.COM, KOREA -  Media Korea Naver menulis soal publik sepak bola di Indonesia yang diliputi amarah setelah kemenangan Timnas sepakbolanya dirampok.

Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 dengan Bahrain pada laga ketiga Grup C babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026 yang digelar di Stadion Nasional Bahrain di Riffa, Bahrain , Kamis (10/10/2024) malam.

Gol pertama menjadi milik Bahrain.

Pada menit ke-15 babak pertama, Mohamed Marhoun mencetak gol melalui tendangan bebas fantastis dari jarak jauh.

Bola melayang ke pojok gawang, membentur tiang gawang, dan membelah gawang.

Indonesia membalikkan keadaan.

Pada perpanjangan waktu babak pertama, Ragnar Oratmangoen mencetak gol penyeimbang lewat tendangan kaki kanannya dalam situasi campur aduk di depan gawang.

Pada menit ke-29 babak kedua, Rafael Struick mencetak gol comeback dengan tendangan melengkung kaki kanannya yang indah.

Namun, Indonesia kehilangan kemenangan yang diraih menjelang akhir.

Enam menit perpanjangan waktu di babak kedua semula diberikan, namun wasit baru meniup peluit akhir hingga delapan menit berlalu.

Dan Bahrain mencetak gol penyeimbang dramatis dari serangan tendangan sudut terakhir, membawa permainan kembali ke titik awal.

Pada akhirnya, laga sengit kedua tim berakhir 2-2.

Alhasil, Indonesia bermain imbang tiga kali berturut-turut dan tetap berada di peringkat 5 grup dengan raihan 3 poin.

Jepang di peringkat pertama, sedangkan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain (dengan 4 poin) di peringkat kedua. 

China berada di posisi terakhir dengan tiga kekalahan beruntun.

Seandainya Indonesia bisa mengalahkan Bahrain maka mereka bisa saja melonjak ke posisi kedua.

Indonesia tampil apik di laga tandang, namun hasil imbang ini lebih menyakitkan.

Usai pertandingan, pelatih Shin Tae-yong tak kuasa menahan amarahnya.

Ia mengatakan pada konferensi pers resmi, “Baik tim Bahrain maupun Indonesia berjuang keras dan baik hingga akhir. Namun yang mengecewakan adalah saya tidak bisa menghindari pembicaraan tentang wasit. Jika Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ingin berkembang lebih jauh, harus memikirkan mengapa keputusan seperti itu terus keluar. Itu adalah keputusan yang sangat aneh.”

Salah satu wartawan bertanya mengapa pihak Indonesia begitu marah.

Pelatih Shin Tae-yong berkata, "Saya tidak tahu apakah Anda bertanya karena saya tidak menonton pertandingannya secara langsung, tetapi semua orang yang menontonnya secara langsung akan mengetahuinya. Orang yang menontonnya di TV juga akan merasakannya."

Ada 6 menit perpanjangan waktu. Akan salah jika melangkah lebih jauh. Para pemain kami hanya bermain. “Itu pelanggaran meskipun Anda bertabrakan, dan saya tidak mengerti mengapa lawan hanya melewatinya di setiap pertandingan.”

Penggemar sepak bola Indonesia pun ikut protes.

Mengutip media di Indonesia, Naver menulis bahwa para penggemar melontarkan komentar protes di akun media sosial resmi Piala Dunia FIFA. 

Salah satu penggemar mengklaim wasit telah disuap "90+6=99. Uang, uang, uang, uang,".

Sementara penggemar lainnya menulis, "Ini tidak adil. Ini adalah mafia AFC. Uang, uang, uang."

Fan lain pun berkomentar, "6 menit tambahan waktu. Gol kedua Bahrain terjadi pada menit ke-99. Mengapa FIFA selalu mengedepankan uang dibandingkan sportivitas? Kami fans Indonesia sangat kecewa," dan "Prestasi Bahrain patut diapresiasi." ]

"Wasit harus bertanggung jawab atas semua kesalahan dan pelanggarannya.” 

“Sangat disayangkan. Apakah FIFA akan mengambil tindakan terhadap Indonesia karena kesalahan wasit tersebut?”

 “FIFA harus menyelidiki pertandingan ini jelas tidak netral dan menguntungkan Bahrain. "

Ada juga spekulasi bahwa keputusan yang bias tersebut disebabkan oleh fakta bahwa Presiden AFC Sheikh bin Ibrahim Al Khalifa adalah warga negara Bahrain.

Java Force Indonesia juga mengatakan, “Timnas Indonesia dirampok kemenangannya. Aturan FIFA mengenai perpanjangan waktu adalah sebagai berikut: 90 ditambah 6 adalah 99. Ada sederet fakta mengejutkan. Presiden AFC “Dia dari Bahrain,” katanya.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mengajukan pengaduan resmi ke FIFA.

Pengurus PSSI Arya Sinuringa menyatakan akan menyampaikan surat protes dengan mengatakan"Kami sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Sepertinya perpanjangan waktu diperpanjang agar Bahrain bisa menyamakan kedudukan."

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini