News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Preview China vs Indonesia, Saatnya Garuda Menang, Media Inggris Akhirnya Prediksi Indonesia Menang

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan di Stadion Qingdao Tiantai, China, Sabtu (12/10/2024). Timnas Indonesia siap menghadapi Timnas China pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (15/10/2024). TRIBUNNEWS/PSSI

Preview Indonesia vs China, Saatnya Garuda Menang, Media Inggris Akhirnya Prediksi Indonesia Menang

TRIBUNNEWS.COM- Untuk pertama kalinya pada babak kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga ini, beberapa media termasuk media Eropa membuat prediksi pertandingan di mana Indonesia akan keluar sebagai pemenang atau setidaknya seri pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.

Media asal Inggris, Sportsmole memprediksi Indonesia menang 2-1 atas China, sedangkan Sportskeeda membuat prediksi Indonesia bermain imbang 1-1 melawan China. Sementara Dailysports.net memprediksi Indonesia menang 1-0. 

Prediksi ini berbeda dari prediksi yang mereka buat sebelumnya. 

Dalam tiga pertandingan sebelumnya Indonesia diprediksi selalu menjadi tim yang kalah.

Prediksi Indonesia kalah di tiga pertandingan pertama itu dibuat saat Indonesia melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain meski hasilnya semuanya di laga itu Garuda bermain imbang.

Baru pada pertandingan Keempat atau laga melawan China, Indonesia diprediksi menang atau seri atas China. Meski secara peringkat Indonesia ada peringkat 129 berada di bawah China di peringkat 91.

Timnas Indonesia mengincar kemenangan pada saat bertandang ke kandang China di Stadion Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10) Pukul 19:00 WIB.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir optimis Timnas Indonesia bisa meraih tiga poin saat melawan China. 

Optimisme ini seiring dengan target besar Indonesia mendapatkan 15 poin agar lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 sebagai runner up grup.  

Erick mengatakan, meski harus menerima skor imbang 2-2 dari pertandingan melawan Bahrain, namun Indonesia masih memiliki harapan untuk mengumpulkan 15 poin. 

"Kita punya mimpi besar 15 poin. Hari ini baru 3 poin dari 3 pertandingan. Kalau lawan China dapat 3 poin, berarti 6 poin. 6 poin dibagi 4 pertandingan, 1,5 poin. Kemudian 15 dibagi 10, 1,5 poin. Masih ada harapan," ujarnya dikutip dari Kompas.com. 

Selain merebut poin dari pertandingan dengan China, Mantan Bos Inter Milan ini menilai, Indonesia masih bisa meraih poin ketika menjadi tuan rumah melawan Bahrain, China, maupun Arab Saudi. 

"Tentu kita harus mencari beberapa kemenangan ketika menjadi tuan rumah lawan Bahrain, lawan China, ataupun menyolong ketika jadi tuan rumah dengan Saudi. Kalau (dengan) Jepang sulit lah. Tapi kita coba, jangan kalah set dulu," papar Erick. 

Adapun pertandingan terdekat, Timnas Indonesia akan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) melawan Timnas Jepang pada 15 November 2024, dan Timnas Arab Saudi pada 19 November 2024. 

Lebih lanjut, Erick bilang, pada dasarnya para pemain Timnas Indonesia sudah bermain dengan baik saat melawan Bahrain Kamis (10/10) lalu di Bahrain National Stadium. 

Dia pun mengajak para pemain untuk 'move on' dari hasil seri pertandingan dengan Bahrain dan fokus mempersiapkan diri melawan China. "Saya rasa kita sudah bermain baik," ujarnya menambahkan.  

"Cuma sayang, di ujung kita tidak boleh terus menyalahkan wasit. Saya sudah bilang ke pemain. Saya text message satu-satu semua pemain, bahwa yang sudah lewat (biarkan), kita ke depan," ucapnya.

Timnas China sendiri sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mereka menerima empat kekalahan beruntun, termasuk 7-0 saat bertandang ke Jepang. 

Negeri Tirai Bambu juga menyerah 1-2 saat menjamu Arab Saudi pada laga kandang terakhir kendati tim tamu bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-19. 

Terkini, China kalah 1-3 saat bertandang ke Australia kendati memimpin terlebih dulu.

Pertemuan antara Indonesia dan China ini akan menjadi laga ke-17 antara kedua negara di ajang internasional. 

Timnas Indonesia hanya mampu meraih tiga kemenangan. Kemenangan terakhir Garuda atas China terjadi pada 1987 silam dalam ajang King's Cup di Thailand, ketika Indonesia menang meyakinkan 3-1.

Dalam sembilan pertandingan terakhir setelah itu, Merah Putih belum lagi merasakan manisnya kemenangan atas China walau laga terakhir Indonesia dan China terjadi satu dekade lalu, pada 2014 di Kualifikasi Piala Asia 2015. 

Saat itu, China hanya menang tipis 1-0.

Sejak saat itu, perubahan besar telah terjadi baik di sepak bola China maupun Indonesia, membuat pertemuan kali ini penuh dengan tantangan baru.

China sempat menjalani era keemasan di dunia sepak bola sejak 2014. Ketika itu, Liga Super China merekrut bintang-bintang kelas dunia seperti Oscar, Ramires, Carlos Tevez, Marek Hamsik, dan Hulk. 

Klub-klub China memecahkan rekor transfer Asia lima kali dalam rentang satu tahun antara 2016 dan 2017. 

Meski demikian, pemain-pemain bintang ini tak terbukti mengangkat pamor liga. Di level Asia, hanya Guangzhou yang pernah menjadi juara Liga Champions AFC (2013 dan 2015) dalam tiga dekade terakhir.

Belum lagi beberapa kebijakan dari federasi China membuat klub-klub makin berat membayar para bintang. Eksperimen bintang-bintang besar ini makin sirna ketika pandemi datang. 

Peraturan liga juga menerapkan batasan gaji agar klub-klub lokal mengembangkan sendiri pemain bintang mereka demi timnas. 

Di lain sisi, pergantian kebijakan yang memerlukan waktu ini menular ke Timnas China yang masih mencari formula terbaik untuk mencapai konsistensi di panggung internasional, terutama dalam upaya meraih tiket ke Piala Dunia. 

China hanya pernah sekali lolos ke Piala Dunia, yakni pada 2002 di mana mereka kalah tiga kali dari tiga laga di fase grup dan gagal mencetak gol.

Sementara itu, Timnas Indonesia kini tampil dengan kekuatan baru. Kebijakan naturalisasi yang ditempuh oleh PSSI mulai menunjukkan hasil positif. Skuad Merah Putih kini diperkuat oleh para pemain diaspora yang merumput di klub-klub elite Eropa.

Kehadiran mereka memberikan dimensi baru dalam permainan Indonesia, dengan kombinasi teknik tinggi, pengalaman internasional, dan semangat juang yang lebih besar. 

Perkembangan ini terbukti dalam tiga laga Indonesia di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia mampu menahan imbang tiga tim kuat, Australia, Arab Saudi dan Bahrain. 

Hasil ini menunjukkan bahwa saat ini Indonesia siap bersaing di level tertinggi. Performa ini memberikan harapan besar bisa mematahkan dominasi China dan meraih kemenangan penting di markas lawan.

Misi besar di Qingdao adalah mengakhiri puasa kemenangan dan mengukir sejarah baru. 
Bagi Timnas Indonesia, laga keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China kali ini bukan hanya tentang mencari poin, melainkan juga tentang mematahkan kutukan sejarah. 

Sudah terlalu lama Indonesia puasa kemenangan atas China dan kesempatan untuk mengakhiri rekor buruk itu terbuka lebar.

Bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah tentu bukan perkara mudah, namun dengan semangat juang dan peningkatan performa yang ditunjukkan, Skuad Garuda memiliki semua modal untuk memberikan kejutan.

Laga China vs Indonesia ini akan menjadi lebih dari sekadar duel biasa. Ini adalah pertarungan dua tim yang sudah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir, dengan ambisi besar untuk tampil di panggung Piala Dunia 2026. 

Bagi Indonesia, kemenangan di laga ini tidak hanya akan memberikan tiga poin, tetapi juga akan menjadi simbol kebangkitan sepak bola Tanah Air.

Dua tim yang sementara berada di posisi bawah klasemen Grup C akan saling berhadapan pada Selasa sore saat Tiongkok menghadapi Indonesia dalam pertandingan keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia AFC.

China yang berperan sebagai tuan rumah berada di dasar klasemen dengan tiga kekalahan dari tiga pertandingan, sementara Indonesia sebagai tim tamu berada di posisi kelima dengan tiga hasil imbang dari tiga pertandingan.

Tiongkok lolos dengan selisih tipis ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA AFC setelah mereka finis di posisi kedua grup putaran kedua dengan sembilan poin, sama dengan Thailand tetapi lolos karena rekor head-to-head yang lebih baik, setelah memenangkan satu pertandingan dan seri di pertandingan lainnya.

Akan tetapi, setelah melaju ke putaran ketiga, China dengan cepat tersungkur ke bumi saat mereka menderita kekalahan memalukan 7-0 dari Jepang dalam pertandingan pembukaan Grup C.

Tim Branko Ivankovic sejak itu mencatat kekalahan 1-2 atas Arab Saudi dan kekalahan 1-3 atas Australia, menempatkan mereka di dasar klasemen Grup C tanpa satu poin pun.

Pertandingan hari Selasa melawan Indonesia dianggap menjadi kesempatan terbaik bagi China untuk meraih poin pertama mereka, dengan Indonesia duduk satu peringkat di atas mereka di klasemen grup.

Shin Tae-yong, yang telah menangani Indonesia sejak 2020, dengan nyaman memimpin timnya ke putaran ketiga saat mereka finis kedua di grup putaran kualifikasi kedua dengan 10 poin, unggul empat poin dari Vietnam yang berada di posisi ketiga.

Mereka menikmati awal yang cukup baik dalam putaran kualifikasi ketiga, tetap tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan pertama setelah mencatat tiga hasil imbang berturut-turut dengan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.

Walaupun Indonesia merasa senang dengan dua poin dari Arab Saudi dan Australia, namun timnas Garuda sangat kecewa dengan hasil imbang melawan Bahrain karena mereka kebobolan gol penyeimbang pada menit ke-99 dari pertandingan yang seharusnya berlangsung 90+6 menit.

Shin akan berharap timnya dapat melanjutkan catatan tak terkalahkannya di grup melawan China, tim yang belum mencatat satu poin pun pada laga ini, dengan tujuan untuk mendekati dua posisi teratas dalam upaya mendapatkan tempat di Piala Dunia 2026.

Di antara Skuad China, Lei Li diragukan untuk pertandingan ini setelah bek tersebut ditarik keluar pada menit ke-77 dalam kekalahan 3-1 mereka atas Australia karena cedera, yang berarti Yang Liu bisa masuk ke dalam tim.

Wenneng Xie mencetak gol pertama China di grup tersebut dalam pertandingan itu, sementara gol mereka melawan Arab Saudi merupakan gol bunuh diri, dan sang penyerang kemungkinan akan kembali bermain di sini.

Sedangkan untuk Indonesia, tim yang sama dengan tim yang nyaris mengamankan kemenangan pertama saat melawan Bahrain di laga terakhirnya, bisa jadi akan bermain di sini karena mereka bertekad meraih tiga poin penuh untuk pertama kalinya.

Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen mencetak gol untuk tim mereka pada pertandingan itu, dan keduanya kemungkinan akan bermain di posisi penyerang dalam pertandingan ini.

Indonesia belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun di Grup C, sementara China belum pernah mencatat satu poin pun dari tiga pertandingan pembuka mereka, yang menunjukkan bahwa Indonesia meski berperan sebagai tim tamu diunggulkan untuk memenangkan pertandingan ini.


China Selalu Kalah, Shin Te-yong Enggan Meremehkan: Kita 50:50

Timnas Indonesia bersiap menghadapi China pada lanjutan pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia grup C di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), pukul 19.00 WIB.

Jelang pertandingan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membeberkan kondisi para pemainnya dalam keadaan siap tempur.

Ia juga berpesan agar Jay Idzes dkk. tetap fokus dan tidak melihat catatan China yang selalu kalah di tiga pertandingan sebelumnya

“Meskipun China tidak menang dalam tiga pertandingan terakhir, bagi Indonesia, tidak ada lawan yang bisa diremehkan. Kami akan mempersiapkan diri dengan baik dan berusaha memberikan penampilan yang bagus,” kata Shin Tae-yong dalam sesi pre match conference, Senin (14/10/2024),

“Kedua tim memiliki peluang 50-50. Hasil pertandingan besok tergantung siapa yang bisa memanfaatkan peluang dengan lebih baik dan mencetak lebih banyak gol,” sambungnya.

Sementara itu penjaga gawang Timnas Indonesia, Maarten Paes mengatakan bahwa ia dan kawan-kawan sangat berambisi bisa meraih kemenangan pada laga esok.

Seperti diketahui, skuad Garuda untuk sementara berada di peringkat kelima dengan torehan tiga poin hasil dari tiga kali hasil imbang.

Sementara China yang selalu kalah dari tiga laga sebelumnya berada di dasar klasemen.

“Terima kasih kepada pihak penyelenggara atas sambutannya. Saat ini, persiapan kami berjalan sangat baik,” kata Marteen Paes.

“Kami terbang dari Bahrain ke Qingdao dengan penuh semangat dan keberanian, dan kami berharap memberikan penampilan yang baik serta meraih hasil yang positif besok,” pungkasnya.

 


Tekanan Bagi Pelatih China

Laga China melawan Indonesia akan menjadi hari penghakiman bagi pelatih China, Branko Ivanković. 

Tidak ada jalan keluar untuk mempertahankan posisi pelatih Branko Ivanković mereka tidak punya pilihan lain selain menang atau imbang melawan Indonesia. Branko Ivanković bisa saja dipecat jika kalah. 

Pada tanggal 15 Oktober waktu Beijing, laga keempat kualifikasi Piala Dunia 18 besar Asia akan menentukan.  Tim sepak bola putra China akan kembali ke kandang untuk menghadapi tim sepak bola putra Indonesia. 

Laga ini akan menjadi laga terpenting bagi timnas, bukan hanya karena tim Indonesia yang menjadi pesaing China di kualifikasi, tapi juga karena timnas yang sudah tiga kali kalah berturut-turut. 

Tentu saja hal ini tidak mudah bagi timnas saat ini, jika kalah dampaknya bisa sangat besar.

Timnas Indonesia, sebagai tim dengan klasifikasi terbawah di Grup C.

Media China, Sohu menganggap kekuatan yang ditunjukkan tim Indonesia di tiga pertandingan pertama kurang sesuai dengan klasifikasinya. Hal ini disebabkan banyaknya penambahan pemain naturalisasi. 

Di laga putaran pertama, Indonesia bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi.  
Sebaliknya, dalam kurun waktu itu, tim Indonesia memiliki keunggulan yang luar biasa pandangan dunia terhadap tim sepak bola putra Indonesia. 

Di putaran kedua, Indonesia kembali bermain imbang dengan tim Australia di kandang sendiri. Di laga putaran ketiga yang baru saja berakhir, Indonesia mendapat hasil imbang yang kontroversial dan bermain imbang dengan Bahrain 2-2. 

Jika bukan karena keputusan wasit kontroversial, Indonesia pasti meraih kemenangan pertama mereka di babak ini. Indonesia Tetap tak terkalahkan dalam tiga pertandingan. 

Meski berada di peringkat kedua terakhir grup, namun hanya tertinggal 1 poin dari tim di depannya. Kecuali tim Jepang, tim yang tampaknya akan segera memastikan diri lolos putaran final Piala Dunia AS 2026. 

Hasil tersebut pun memberikan kepercayaan penuh bagi tim Indonesia. Usai sempat imbang di laga terakhir.

Jay Idzes mengatakan "Hasil imbang melawan Bahrain terasa seperti kekalahan, tapi tidak ada gunanya mengeluh tentang apa yang terjadi di masa lalu. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah belajar dari masa lalu dan melangkah maju" kata Jay Idzes.

Ya, tim Indonesia sempat dianggap terlemah di grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini.

Sebelum babak ini dimulai banyak orang tidak percaya dengan kekuatan timnas Indonesia. Nyatanya, Indonesia membuktikan kekuatannya, bahkan Garuda merasa imbang melawan Bahrain seperti kekalahan. 

Keputusan wasit yang kontroversial ini bakal menyulut hasrat mereka untuk menang di laga tandang di Qingdao.

Setelah pengumuman roster kualifikasi Piala Dunia pada bulan Oktober, jumlah pemain naturalisasi di tim Indonesia mencapai 13 pemain. 

Dua pemain naturalisasi baru, Hilgers dan Reinders, sama-sama terpilih Sekarang dimungkinkan untuk menurunkan susunan pemain yang sepenuhnya dinaturalisasi untuk bermain melawan China. 

Sebenarnya rencana naturalisasi tim Indonesia baru diluncurkan secara resmi pada tahun lalu, namun progresnya berjalan pesat. 


China vs Indonesia
Kualifikasi Piala Dunia 2026
Stadion Qingdao Youth Football Stadium
Selasa (15/10) Pukul 19:00 WIB

Perkiraan Pemain

China (4-4-2): 
Dalei Wang; Hetao, Browning, Shenglong, Lei Li; Wenneng Xie, Shangyuan, Yuanyi, Shihao; Fernandinho, Yuning 
Pelatih: Branko Ivankovic

Indonesia (5-4-1): 
Maarten Paes; Calvin Verdonk, Jay Idzes, Hilgers, Rizki Ridho, Wahyu Prasetyo; Oratmangoen, Thom Haye, Ivar Jenner, Eliano; Struick
Pelatih: Shin Tae-yong

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia Zona AFC

No Tim                    Main    Selisih Gol    Poin

1 Jepang                     3        +14               9

2 Australia                  3        +1                4    

3 Saudi Arabia           3        -1                 4    

4 Bahrain                   3        -4                 4

5 INDONESIA          3       +0                 3    

6 China                      3        -10                0

 

Rekor Indonesia vs China

Menang     3

Imbang     3

Kalah    11


(Tribunnews/Abdul Majid/kompas.com)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini