News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dianggap Semena-mena Atur Agenda Sepak Bola, FIFA Dituntut Gabungan Liga Top Eropa

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden FIFA Gianni Infantino saat mengikuti acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). FIFA mendapatkan tuntutan resmi dari beberapa anggotanya yang tidak puas terkait padatnya jadwal pertandingan.

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan FIFA menambah kuantitas beberapa kompetisi antarklub dan negara membuat gaduh para anggotanya.

Sebelumnya, kegaduhan yang terjadi baru sebatas komentar dari beberapa pihak atau pemain saja.

Namun kini, aksi nyata sudah dilakukan pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan keputusan FIFA tersebut.

Tak kurang dari 5 kompetisi sepak bola top Eropa resmi melayangkan protes yang ditujukan kepada FIFA.

Protes tersebut diajukan kepada Direktorat Umum untuk Kompetisi yang berada di bawah naungan Komisi Eropa, sebagaimana dikutip dari Soha.

Perwakilan dari Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Prancis, dan Liga Jerman satu suara mengajukan protes ini.

Mereka juga mendapatkan dukungan dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional atau FIFPRO dalam kasus ini.

Salah satu hal yang disoroti dalam tuntutan ini adalah padatnya jadwal kompetisi yang kini bergulir.

Mereka menganggap pertandingan di level negara menjadi hal paling berubah drastis akibat keputusan FIFA itu.

Baca juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Terbaru: Bukannya Untung, Skuad Garuda Buntung Anjlok 3 Tingkat

Presiden FIFA, Gianni Infantino menegaskan Piala Dunia 2034 digelar di Arab Saudi. Presiden FIFA, Gianni Infantino mempublikasikan berita tersebut di jejaring sosialnya. (Instagram/Gianni Infantino)

Kasus Piala Dunia bisa menjadi contoh terbaik.

Sebelumnya, Piala Dunia selalu diselenggarakan dengan 32 peserta saja.

Namun mulai tahun 2026 mendatang, Piala Dunia akan diisi oleh 48 kontestan.

Imbasnya, jadwal kompetisi akan semakin panjang.

Para pemain pun akan semakin sedikit mendapatkan waktu istirahat.

Pada saat yang sama, kemampuan mereka akan terus dibutuhkan dalam waktu yang lebih lama.

"Protes ini ditujukan kepada FIFA yang semena-mena dalam menggunakan kekuasaan dan menerapkan keputusan terkait jadwal sepak bola internasional yang melanggar hukum Uni Eropa," tulis perwakilan pemrotes kepada Komisi Eropa.

"FIFA harus menjalankan fungsinya secara objektif dan adil untuk menghindari konflik kepentingan."

"Kami percaya protes ini sangat penting untuk melindungi sepak bola Eropa," sambungnya.

Khusus di benua Eropa, beberapa turnamen sepak bola antarklub juga mengalami penambahan jadwal.

Kompetisi setingkat Liga Champions Eropa pun semakin panjang dengan format dan jumlah kontestan yang bertambah.

Belum lagi menghitung adanya ajang UEFA Nations League dan Piala Dunia Antarklub yang juga menambah jam main para pesepak bola.

Kekecewaan serupa juga dilontarkan oleh Direktur Hubungan Internasional Premier League, Mathieu Moreil.

Moreil menginginkan adanya transparansi dari FIFA terkait wacana dan keputusan yang diambil terkait sepak bola ke depannya.

"Kami menginginkan proses yang transparan, kesepakatan, bukan hanya konfrontasi dan ketidakjelasan," kata Mathieu Moreil.

"Kami ingin jadwal yang nyaman bagi para pemain dan tim-tim domestik."

"Sekarang hampir tidak ada ruang tersisa bagi para pemain di jadwal mereka," tukasnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini