News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perlunya Belajar ke Hajime Moriyasu, Harap STY Jangan Ada Lagi Kelinci Percobaan di Laga Krusial

Penulis: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Jepang Hajime Moriyasu membuat catatan selama pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Jepang dan Indonesia di Stadion al-Thumama di Doha pada 24 Januari 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong perlu belajar dari filosofi seorang Hajime Moriyasu yang hingga detik ini sukses membawa Jepang memuncaki Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Round 3.

Filosofi dimaksud berupa pemahaman kebutuhan rotasi, di mana Shin Tae-yong melakukan kesalahan besar yang berimbas kekalahan pertama Timnas Indonesia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hajime Moriyasu menyebut, dirinya tidak bisa sembarangan melakukan rotasi dalam situasi belum belum pasti dalam sebuah pertandingan.

Di mata juru taktik timnas Jepang ini, rotasi tidak memberikannya jaminan atau setidaknya menambah presentase akan sebuah kemenangan.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan pelatih Jepang Hajime Moriyasu berjabat tangan pasca-bentrok di Grup D Piala Asia 2023, Rabu (24/1/2024) (Yonhap News)

Bagi Hajime Moriyasu, paten starting line-up menjadi begitu sakral dalam sebuah tim demi meraih kemenangan.

"Agar tidak melakukan kesalahan dalam pertandingan, kami selalu melakukan pengecekan seperti apa tingkat krusial untuk rotasi pemain. Kami berkaca dari laga-laga sebelumnya," terang Hajime Moriyasu, dikutip dari laman Nikkan Sports.

"Tidak, saya bertanggung jawab penuh sebagai pelatih, dan tidak bisa sembarang melakukan eksperimen yang belum tentu hasilnya."

Jepang begitu dominan pada Babak Ketiga di Grup C. Dari empat laga, tiga berbuah kemenangan, dan satu hasil imbang. 

Raihan satu poin dihasilkan Jepang saat menantang Australia di mana skor akhir terhias 1-1 pada matchday keempat, Selasa (15/10/2024) sore WIB 

Hajime Moriyasu pada laga ini diketahui melakukan satu pergantian di starting line-up dengan menurunkan Ao Tanaka. Dia dimainkan sejak awal karena Moriyasu tidak bisa memaksakan Wataru Endo karena cedera.

"Apakah jika saya melakukan sebuah rotasi besar-besaran, akan memberikan sebuah kemenangan, atau setidaknya presentase yang lebih tinggi?. Saya hanya bisa melakukan jika semuanya pasti, atau dalam case tertentu," sambung juru taktik berusia 56 tahun.

Baca juga: Senggol Raja Terakhir, Shin Tae-yong Ubah Kekalahan Jadi Modal Timnas Indonesia Tantang Jepang

Apa yang disampaikan oleh Hajime Moriyasu perlu diketahui oleh Shin Tae-yong.

STY secara berani melakukan eksperimen, di antaranya memainkan Asnawi Mangkualam-Witan Sulaeman sejak menit awal, dan menaruh Thom Haye di bench cadangan saat hadapi China.

Hasilnya, Timnas Indonesia takluk 2-1 atas China di Qingdao Youth Football Stadium. 

Dua gol yang bersarang ke gawang Maarten Paes tercipta di babak pertama. Timnas Indonesia hanya memperoleh satu gol hiburan via lesakan Thom Haye (86').

Imbas dari kekalahan ini, seruan STY Out pun sempat menggema di media sosial X (Twitter). 

Tak sedikit netizen geram atas keputusan yang dianggap konyol karena Shin Tae-yong melakukan eksperimen saat bersua China. Dan endingnya, Skuad Garuda kembali gagal pecah telur kemenangan di Babak 3.

Timnas Indonesia sementara menduduki peringkat 5 dengan raihan 3 poin, sama dengan China yang masih menjadi juru kunci. 

Bedanya defisit gol skuad Garuda jauh lebih baik atas China, yakni -1 berbanding -9. Sementara Jepang, Takefusa Kubo dkk nyaman bercokol di puncak Klasemen Grup C bermodal 10 angka.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini