TRIBUNNEWS.COM - FA Inggris telah resmi mengumumkan Thomas Tuchel sebagai pengganti Gareth Southgate pada Rabu (16/10/2024).
Mantan pelatih Bayern Munchen dan Chelsea itu ditunjuk sebagai pelatih Inggris mulai 1 Januari 2025 mendatang.
Kontrak pelatih berusia 51 tahun itu bersama skuad The Three Lions -julukan Inggris- berdurasi 18 bulan.
Nama Thomas Tuchel (Jerman) menjadi pelatih ketiga yang berasal dari luar Inggris setelah Sven-Goran Eriksson (Swedia) di era 2001-an dan Fabio Capello (Italia) pada tahun 2007.
Selain itu sejak tahun 1946, tidak ada pelatih asing yang menangani timnas Inggris.
Langkah yang diambil FA Inggris mendapat sorotan dari mantan pemain The Three Lions dan Manchester United, Rio Ferdinand.
Dia seperti tidak suka dengan langkah tersebut karena Inggris tidak kekurangan talenta pelatih berbakat.
Nama yang dia sebutkan layak untuk menukangi timnas Inggris seperti Graham Potter.
Baca juga: Thomas Tuchel Siap Pimpin Timnas Inggris, Segini Gaji yang Diterimanya
"Saya telah mendengar bisikan-bisikan, saya telah melihat artikel-artikel yang ditulis oleh orang-orang, 'FA harus patriotik, kita harus memiliki pelatih asal Inggris, ada begitu banyak pelatih Inggris yang bagus, yang muda yang sedang menunggu', Graham Potter, saya terus melihat namanya dimasukkan di sana," kata Ferdinand melalui saluran YouTube pribadinya.
"Saya tidak peduli, saya salah satu dari orang-orang itu, jika kita memenangkan Piala Dunia atau Piala Eropa, semua orang yang menulis artikel itu, saya akan menyelamatkan mereka, dan mereka tidak akan berbicara tentang, 'oh tidak, kita punya orang Jerman yang mengelola kita," curhatnya.
"Itu tidak akan menjadi pembicaraan karena jika dia (Tuchel) menang, itu akan abadi."
"Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menjadi abadi, dan inilah mengapa saya pikir Thomas Tuchel menjilat bibirnya. Ini adalah kesempatan untuk menempatkan dirinya di atas siapa pun di negara ini saat ini, di atas sana bersama Sir Alf Ramsey," jelasnya.
Melihat track record pelatih asing menukangi Inggris, Sven Goran-Eriksson dan Fabio Capello belum pernah mencapai kesuksesan.
Eriksson memimpin The Three Lions dalam 66 pertandingan di rentang waktu Januari 2001 hingga Juli 2006.
Selama 2.026 hari kepemimpinannya, Inggris memiliki rasio kemenangan 2.00 poin per pertandingan.
Capaian terbaiknya adalah membawa Inggris melaju ke perempat final Piala Dunia 2006 sebelum dikalahkan Portugal 3-1.
Sementara saat ditukangi Fabio Capello, masa baktinya lebih pendek. Mulai dari Desember 2007 hingga Februari 2012.
Pelatih asal Italia itu memimpin The Three Lions dalam 42 pertandingan dengan rasio kemenangan 2.19 poin per laga.
Fabio Capello tak pernah membawa Inggris melaju lebih jauh selain babak penyisihan grup, baik di level Piala Dunia maupun Piala Eropa.
Kini, masa Thomas Tuchel, akankah pemenang Liga Champions bersama Chelsea itu mampu meningkatkan prestasi Inggris?
"Pemain (timnas Inggris) mungkin pernah berada dalam kelesuan atau bayang-bayang sebelumnya, tetapi itu akan menyegarkan dan membangkitkan semangat sebagian pemain," bebernya."
"Akan ada sedikit kekhawatiran dan kecemasan, tetapi saya yakin dia akan mengatasinya pada hari pertama dan membicarakan bagaimana dia akan membuat mereka memenangkan trofi," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sina)