Klub asal India itu berdalih ingin laga melawan Trator SC digelar di tempat lain karena alasan keamanan pertandingan.
Jika merujuk jadwal, Mohun Bagan seharusnya melakoni laga tandang pertamanya lawan Trator SC pada 2 Oktober 2024 lalu.
Hanya saja sekali lagi, karena alasan keamanan di mana daerah Iran tengah bersitegang dengan Israel membuat klub asal India itu enggan bertanding di negara tersebut.
AFC selaku pihak utama yang memiliki wewenang pun akhirnya tidak menyetujui hal itu dan malah menjatuhi hukuman kepada Mohun Bagan.
Mohun Bagan secara resmi telah dicoret statusnya sebagai peserta Champions League 2 dari Grup A wilayah Barat.
Dicoretnya Mohun Bagan tentu bisa dijadikan contoh tentang bagaimana AFC merespons permintaan khusus dari sebuah klub atau negara yang ingin mengubah venue laga.
Hanya saja tak berselang lama, AFC memberikan respons berbeda yang cenderung menyiratkan pesan standar ganda.
Pihak AFC belum lama ini mengeluarkan keputusan tak terduga menyoal pemindahan venue laga Qatar vs Iran.
Dalam rilis resminya, AFC mengubah jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Qatar vs Iran yang awalnya dijadwalkan pada 15 Oktober digelar di tempat netral.
Adapun tempat netral yang dipilih oleh AFC untuk menggelar laga Iran vs Qatar bertempat di Uni Emirat Arab.
Disinggung soal alasan pemindahan venue tersebut, keputusan itu diambil dengan dalih mempertimbangkan situasi terkini yang terjadi.
AFC juga berdalih keputusan pemindahan itu dikeluarkan setelah diskusi panjang dengan FIFA dan para pemangku kebijakan lainnya.
Hingga pada akhirnya, laga kedua tim telah selesai digelar dan Iran berhak keluar sebagai pemenangnya setelah mengalahkan Qatar 4-1 di Al-Rashid Stadium.
Melihat keputusan AFC yang terlihat menerapkan standar ganda tentu menjadi kekhawatiran tersendiri khususnya bagi Timnas Indonesia.