TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, membuat keputusan berani dengan menunjuk Thomas Tuchel sebagai pelatih baru.
Thomas Tuchel yang berkebangsaan Jerman, akan menjadi pelatih non-Inggris ketiga dalam sejarah yang menangani Timnas Inggris.
Sebelum Tuchel, hanya ada Fabio Capello dan Sven Goran Eriksson yang mendapat kepercayaan besar tersebut.
Sontak, penunjukkan Thomas Tuchel sebagai pelatih Timnas Inggris tak luput dari kecaman.
Salah satunya datang dari mantan pemain timnas dan Manchester United, Gary Neville.
Neville kecewa dengan FA yang lebih percaya dengan pelatih asing ketimbang manajer lokal.
"Ini bukan menyangkut soal pribadi Thomas Tuchel, tetapi ini adalah elemen kekecewaan di dalam kepala saya tentang FA yang memutuskan mengangkat pelatih asing," ungkap Gary Neville dikutip dari Sky Sports.
Namun, kegundahan Neville ini seperti tak melihat situasi yang lama terjadi di kompetisi Liga Inggris.
Sejak beberapa musim terakhir, semakin banyak pelatih asing yang dipercaya menjadi juru taktik tim.
Baca juga: Belum Debut Melatih Timnas Inggris tapi Thomas Tuchel Sudah Ada yang Meminta untuk Mengundurkan Diri
Tak terkecuali pada musim ini, di mana pelatih berkebangsaan non-Inggris menjamur ditunjuk sebagai otoritas tertinggi.
Dikutip dari laman resmi Premier League, hanya ada tiga pelatih berkebangsaan Inggris yang menjadi juru racik strategi di tim Liga Inggris.
Ketiga pelatih tersebut adalah Sean Dyche, Eddie Howe, dan Gary O'Neil.
Bisa dibilang, hanya Eddie Howe yang punya keberuntungan besar di antara ketiga pelatih tersebut.
Howe mendapat kepercayaan menjadi pelatih Newcastle United yang mulai bangkit dari tidur panjangnya.
Sedangkan Sean Dyche dan Gary O'Neil baru mendapatkan peluang di tim-tim papan bawah.
Dyche berpetualang bersama Everton dan Gary O'Neil bersama Wolves.
Fenomena maraknya pelatih asing ini akhirnya merembet ke Timnas Inggris.
FA tak lagi memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal untuk beraksi di sisi lapangan.
Gareth Southgate menjadi contoh terakhir dari kesempatan besar yang diberikan FA.
Mereka sepertinya mempertimbangkan banyaknya sorotan miring ketika memberikan karpet merah kepada Southgate.
Southgate memang mengantar Inggris ke babak-babak penting di berbagai turnamen besar, seperti Euro dan Piala Dunia.
Namun ketika berada di fase penting tersebut, Inggris tak bisa menyelesaikannya dengan baik.
Dengan pengalaman yang dimiliki Tuchel bersama tim-tim top yang pernah ditangani, ia dianggap punya peluang lebih besar mengantar Inggris berprestasi.
(Tribunnews.com/Guruh)