News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata-kata Tuchel setelah Resmi Jadi Pelatih Timnas Inggris, Isyaratkan Perubahan Skuad Three Lions

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Bayern Munich asal Inggris #09 Harry Kane berbicara dengan pelatih kepala Jerman Bayern Munich Thomas Tuchel selama pertandingan sepak bola Piala Super Jerman Bayern Munich v RB Leipzig di Munich, pada 12 Agustus 2023. - Thomas Tuchel resmi diumumkan sebagai pelatih Timnas Inggris yang baru menggantikan Gareth Southgate.

TRIBUNNEWS.COM - Thomas Tuchel resmi diumumkan sebagai pelatih Timnas Inggris yang baru menggantikan Gareth Southgate pada Rabu (16/10/2024).

Tuchel diikat kontrak berdurasi 18 bulan yang berlaku mulai 1 Januari 2025 sampai berakhirnya Piala Dunia 2026.

Pelatih asal Jerman itu ditugaskan untuk mewujudkan mimpi Timnas Inggris menjadi juara dunia, mengulangi pencapaian besar 60 tahun silam kala juara Piala Dunia 1966.

Kata-kata pertama Thomas Tuchel setelah jadi pelatih Timnas Inggris, ia berujar mengatakan tidak ada yang mustahil untuk mengulangi kejayaan itu.

Tuchel merasa ia mewarisi skuad yang ditinggalkan Gareth Southgate dengan kualitas dan karakter kuat, tetapi tetap melihat ruang untuk peningkatan.

Di era Gareth Southgate, Inggris nyaris mencapai puncak kejayaan setelah melaju hingga semifinal Piala Dunia 2018 dan menjadi runner-up berturut-turut di Euro 2020 dan 2024.

Namun, meski tampil konsisten, satu pun trofi juara yang diharapkan belum juga diraih.

Baca juga: Thomas Tuchel Siap Pimpin Timnas Inggris, Segini Gaji yang Diterimanya

Pendahulunya, Gareth Southgate, sering dikritik karena terlalu loyal kepada pemain tertentu. Namun, Southgate selalu beralasan bahwa pilihannya didasari upaya menciptakan kesatuan tim yang kokoh.

Inilah yang akan diperbaiki Tuchel. Ia menegaskan fokus utamanya sebagai pelatih Timnas Inggris adalah membangun tim solid daripada sekadar memilih pemain terbaik secara individu.

"Hal terpenting adalah memiliki grup pemain yang tepat," ujar Tuchel, dikutip dari Sky Sports.

"Mungkin kami tidak akan memilih 26 pemain individu terbaik, tapi kami akan memilih kelompok yang saling mendukung dan menciptakan atmosfer yang tepat. Inilah yang memungkinkan kami tampil lebih baik dari ekspektasi," kata dia.

Pelatih asal Jerman itu juga menekankan bahwa tim paling sukses biasanya bermain tanpa ego. 

"Tim-tim terbaik bermain sebagai satu kesatuan, dan ini akan selalu menjadi inti dari sepak bola. Prinsip ini juga akan menjadi dasar dalam proses penunjukan pemain kami," sambungnya.

Tuchel bertekad menanamkan nilai, prinsip, dan aturan untuk membangun atmosfer yang mendukung performa tim.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini