"FIFA belum merespons permintaan Bahrain. Kendati demikian pengamat yakin kemungkinan permohonan BFA disetujui cukup rendah," tulis Bongda24H.
"Karena FIFA harus bekerja sama dengan tuan rumah, dalam hal ini Indonesia, terkait perubahan lokasi."
FIFA memang pernah mengubah lokasi pertandingan dalam babak Kualifikasi Piala Dunia.
Namun, keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan keamanan dan alasan politik di negara tuan rumah saat ini.
Sebagai contoh ada Palestina yang memilih bermarkas di Malaysia selama ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, karena situasi dalam negeri tidak kondusif.
Jika disetujui, maka kasus tersebut bakal jadi preseden bagi negara lainnya untuk meminta pertimbangan serupa dengan Bahrain di masa depan.
"Pada kenyataannya, FIFA pernah mengubah lokasi beberapa laga Kualifikasi Piala Dunia," tulis Bongda24H.
"Hanya saja keputusan itu pada umumnya terkait dengan keamanan dan alasan politis alih-alih permintaan satu pihak. Dalam kasus Bahrain, jika FIFA menyetujuinya, ini akan menjadi preseden buruk bagi tim lain," tutupnya.
Australia dan Bahrain Pernah Mengalami di GBK
Bongda24H pernah mengulas bagaimana suasana di GBK ikut mempengaruhi performa Timnas Vietnam saat bertanding melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan yang digelar pada 21 Maret 2024 itu tampaknya membuat pelatih Vietnam saat itu Philippe Troussier dalam tekanan besar.
"Gelora Bung Karno merupakan stadion terkenal dan memiliki salah satu kapasitas terbesar di Asia (77.000) kursi. Yang perlu diperhatikan adalah efek suara yang mengerikan di dalam stadion."
"Dengan antusiasme suporter tuan rumah, efek suara yang ada di GBK mampu memberikan tekanan yang besar dan membuat jera semua lawan yang berlaga di sana," tulis Bongda kala itu.
Saat itu Vietnam akhirnya kalah dari Indonesia dengan skor minim 0-1.