UEFA menjatuhkan hukuman kepada Mourinho berupa larangan 4 pertandingan untuk memimpin anak asuhnya dari pinggir lapangan.
"Jika saya mengajukan banding, saya akan mendapat hukungan enam bulan," komentarnya setelah mendapatkan kartu merah saat melawan Man United.
"Sejak final Sevilla-Roma, tidak ada yang bisa dilakukan. Itulah sebabnya masa depan lebih baik tanpa kompetisi Eropa, jadi saya tidak marah," jelasnya.
Tapi takdir berkata lain, The Special One tetap berkompetisi di Liga Eropa ketika memimpin Fenerbahce.
Untuk diketahui, Mourinho terikat kontrak dengan Fenerbahce dua tahun hingga 2026.
Jawaban menyeletuknya di atas memicu pertanyaan lain yang mengisyaratkannya ingin kembali ke kompetisi sepak bola paling ketat di dunia, Liga Inggris.
Tak tanggung-tanggung, 'lowongan pekerjaan' melatih yang dia inginkan adalah menjadi nahkoda tim papan bawah Liga Inggris.
Hal itu karena tim papan bawah Liga Inggris tidak akan berkompetisi di Eropa yang di mana ia kerap friksi dengan pengadil lapangan.
"Hal terbaik yang harus saya lakukan adalah ketika saya meninggalkan Fenerbahce, saya akan bergabung dengan klub yang tidak bermain di kompetisi Eropa (UEFA)," ungkapnya.
"Jadi, saya siap bergabung dengan klub papan bawah Liga Inggris yang membutuhkan pelatih dalam dua tahun," jelasnya.
"Saya tidak ingin membicarakannya lagi. Saya ingin berbicara tentang permainan," tambahnya.
Dari pernyataan itu, siapakah yang beruntung mendapatkan jasa dari Jose Mourinho pada tahun-tahun mendatang?
Yang perlu diingat, dalam karier kepelatihannya, kegagalan Mourinho hanya terjadi ketika menukangi Tottenham.
Mulai dari November 2019 hingga April 2021, tidak ada gelar yang berhasil dipersembahkan oleh pelatih berusia 61 tahun itu.
Selain itu, Mourinho sukses mencapai berbagai trofi dengan tim asuhannya. Mulai dari Benfica, Porto, Chelsea, Inter, Real Madrid, Man United, hingga AS Roma sebelum bergabung ke Fenerbahce pada Juli 2024.
Menarik dinantikan, akankah jawaban Mourinho untuk menukangi klub papan bawah Liga Inggris terealisasi?
(Tribunnews.com/Sina)