TRIBUNNEWS.COM - Venezia menjamin bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, tidak masuk daftar pemain yang dijual pada bursa transfer musim dingin 2025. Jay Idzes dipercaya bisa membantu skuad asuhan Eusebio Di Francesco ekses di Liga Italia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Venezia menjadi tim terburuk di Serie A Liga Italia musim ini.
Berstatus debutan, Jay Idzes dan kolega kesulitan untuk mengikuti ritme hingga intensitas permainan di Serie A.
Hasilnya, tim besutan Eusebio Di Francesco sementara tercecer di peringkat ke-20 alias jadi tim juru kunci Klasemen Liga Italia.
Jay Idzes dkk mengumpulkan empat poin bermodal enam kekalahan, sekali imbang dan satu kemenangan. Tim berjuluk Singa Bersayap ini juga masuk daftar paling sering terkoyak alias kemasukan gol.
Lecce menduduki peringkat pertama dalam hal kemasukan gol, yakni 18 kali, diikuti Genoa(17), Como 1907 (15), Hellas Verona (15), dan Venezia (14).
Melalui sang Direktur Olahraga Venezia, Filippo Antonelli, dia memastikan tidak ada perombakan signifikan. Termasuk posisi Di Francesco.
Pihak klub masih mempercayai kursi allenatore kepada mantan juru taktik AS Roma itu.
"Peningkatan tidak mengacu pada pelatih, tapi pada semua orang: apa yang telah kami lakukan hingga saat ini tidaklah cukup," terang Antonelli, dikutip dari laman Tuttoveneziasport.
"Pelatih adalah bagian dari grup, para pemain harus berbuat lebih banyak untuk menjadi grup yang terdiri dari para pemimpin.”
Venezia tidak memasang target muluk-muluk di musim 2024/2025.
Baca juga: Venezia Amburadul di Liga Italia, Pelatih Jay Idzes Masih Pede Bisa Bangkit
Mereka mematok target realistis, yakni mampu eksis bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Italia.
Kini yang menjadi pertanyaan, untuk menyukseskan target tersebut, akankah klub bergerak jor-joran dalam aktivitas bursa transfer pemain musim dingin 2025? Atau justru melepas beberapa pemain dan menggantinya dengan yang baru.
Filippo Antonelli kemudian menyoriti lini pertahanan Venezia yang dianggap menjadi titik lemah permainan tim.