Dua itu yakni Luka Modric pada tahun 2018 dan Karim Benzema pada tahun 2022. Keduanya pun lahir pada tahun 1980-an.
Pada 2020, penghargaan tersebut dibatalkan karena pandemi. Ketika itu Robert Lewandowski digadang-gadang bakal menjadi pemenangnya. Seandainya hal itu benar terjadi, Lewandowski pun juga kelahiran 1980-an.
Baca juga: Haaland Cetak Gol Aneh, Disebut Manusia Tak Normal oleh Guardiola, Ramaikan Persaingan Ballon d Or
Pemain Brasil Pertama setelah Satu Dekade Lebih
Neymar, kompatriot Vinicius, sempat masuk nominasi namun tak bisa memenangkannya karena masih kalah dari Ronaldo dan Messi.
Pemain kelahiran 1992 itu sempat berada di urutan ketiga dalam daftar nominasi di dua edisi, yakni pada 2015 dan 2017.
Sebelumnya, pemain Brasil terakhir yang meraih penghargaan ini adalah Kaka pada 2007.
Dan kini, Vinicius bisa menjadi pemain Brasil pertama yang memenangkannya setelah satu dekade lebih.
Generasi Baru setelah Ronaldo dan Messi
Keberhasilan Vinicius menjadi pemenang Ballon d'Or 2024 ini juga tampaknya menjadikan penghargaan tersebut akan kembali ke masa sebelum Messi dan Ronaldo, ketika banyak pemenang relatif jarang terjadi.
Legenda Prancis Zinedine Zidane, misalnya, hanya memenanginya sekali. Hal yang sama berlaku untuk Ronaldinho, Rivaldo, Luis Figo dan George Best.
Sebelum Messi, pemain terakhir yang memenangkan penghargaan berturut-turut adalah striker Belanda Marco van Basten pada tahun 1988 dan 1989.
Sejak Ballon d'Or pertama kali diberikan pada 1956 kepada legenda Inggris Stanley Matthews, hanya 10 pemain dalam sejarah yang berhasil memenangkan penghargaan ini lebih dari sekali, dengan Johan Cruyff dan Michel Platini menjadi yang pertama meraih tiga trofi.
Kini, kemenangan Vinicius membuka jalan bagi generasi baru pemain yang diprediksi akan mendominasi dalam beberapa tahun ke depan.
Ini adalah titik awal era baru, di mana nama-nama seperti Kylian Mbappe, Erling Haaland, dan Jude Bellingham diprediksi akan meramaikan persaingan dalam beberapa tahun mendatang.