TRIBUNNEWS.COM - Musim 2024 Major League Soccer berakhir, Inter Miami lolos sebagai pemuncak klasemen zona Timur dengan capaian baru yang belum pernah ditorehkan tim lainnya. Yakni sebagai tim yang meraih poin terbanyak dalam satu musim.
Capaian tersebut membawa Inter Mimai meraih trofi Supporters Shield 2024. sebelum kesuksesan tersebut, Inter Miami lebih dulu menggenggam trofi Leagues Cup tahun 2023.
Kesuksesan Inter Miami tak lepas dari hadirnya seorang pesepak bola terbaik dunia, Lionel Messi.
Menurut laporan ESPN, Lionel Messi merevolusi sepak bola klub asal Amerika Serikat yang berbasis di Fort Lauderdale ini.
Tidak butuh waktu lama bagi Lionel Messi, satu setengah tahun dengan perkembangan yang begitu mencolok.
Peran Lionel Messi tidak hanya di atas lapangan ketika dia dimainkan, tetapi juga di luar lapangan yang memberikan inspirasi bagi pemain lain, terutama pemain muda yang menjadikannya sebagai teladan.
Leo jarang berpidato saat sebelum ataupun sesudah pertandingan, seperti yang pernah tampak ketika ia memimpin timnas Argentina.
Baca juga: Tanpa Gol Lionel Messi Pecahkan Rekor Lagi, Inter Miami Tulis Start Mulus di Playoff MLS 2024
Pendekatannya bukan melalui verbal yang dia ucapkan, tetapi dengan cara yang lebih halus dan menghasilkan impact yang lebih besar sehingga Lionel Messi bisa mengangkat sebuah klub, Inter Miami.
Penjaga gawang Inter Miami, Drake Callender bercerita, semua momen ini diawali pada 7 Juni 2023.
Waktu di mana Lionel Messi mengumumkan untuk pertama kali niatnya bergabung dengan Inter Miami dalam wawancara televisi Mundo Deportivo.
Siapa yang mengira, pemain legenda Barcelona itu ingin beraksi di Major League Soccer dan bergabung dengan Inter Miami.
Tetapi, mendengar hal itu, para pemain Inter Miami langsung antusias. Mereka ingin menciptakan suasana yang kompetitif ketika Lionel Messi bergabung ke tim.
"Kami berada di Alabama, bersiap untuk pertandingan Open Cup melawan Birmingham, dan mendengar pengumuman bahwa ia akan resmi bergabung dengan kami," ungkap Drake Callender dikutip dari ESPN.
"Kami sedang makan sebelum pertandingan, dan setelah momen itu, saya berkata, 'Baiklah kawan, kita harus menang karena Lionel Messi tidak dapat bergabung dengan tim yang tidak berkompetisi'. Itu adalah momen transisi yang besar bagi kami, secara organisasi, budaya, dan ruang ganti. Semuanya berubah," jelasnya.