Seperti diketahui, Madura United berhasil menembus babak perempatfinal AFC Challenge League.
Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu berhasil mencatatkan hasil imbang 0-0 kontra tim Mongolia, SP Falcons dan meraih kemenangan 2-1 atas klub Kamboja, Svay Rieng FC.
"Kami harus memikirkan hal ini karena kami mewakili Indonesia dengan sangat baik di AFC, kami pantas mendapatkan rasa hormat yang lebih baik karena kami mewakili sepak bola Indonesia dengan cara terbaik," tegas Paulo.
"Tapi terkadang saya merasa dan saya pikir tim saya, para pemain saya merasa kriterianya berbeda. Saya tidak bilang Persija tidak pantas menang ya. Tapi kami harus memikirkan hal ini."
"Jika anda melakukan check 10 kali penalti yang sangat jelas terhadap Lulinha, menit berikutnya melawan Rosadi, tanpa VAR, tanpa pemeriksaan. Ini sangat jelas," paparnya.
Senada dengan sang pelatih, Lulinha, pun mengaku heran dengan keputusan wasit yang tampak memberikan perlakuan berbeda itu.
Kendati demikian, pemain asal Brasil itu pun mengaku ingin segera melupakan hasil ini dan fokus untuk laga selanjutnya.
"Di penalti saya, mereka (wasit) harus pergi melihat (VAR) 10 kali, membuat penalti. Tapi penalti Persija, 'oke, tembak, tidak mengecek VAR, jangan lihat apa-apa'," kata Lulinha.
"Jadi okelah lupakan game ini, ambillah hal positifnya disini, dan pikirkan game berikutnya sekarang," imbuhnya.
Dengan hasil kontra Persija, Madura United saat ini masih terkunci di peringkat ke-17 klasemen.
Laskar Sape Kerrab terjerembab di zona degradasi dengan mengoleksi enam poin, dengan catatan satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan enam kekalahan.
Pada pertandingan pekan ke-11, Madura United akan melakoni derbi Jawa Timur, melawan Arema FC, Kamis (21/11/2024).