Saat itu Klok baru dua tahun berada di Indonesia, padahal syarat naturalisasi minimal tinggal di Tanah Air selama lima tahun.
Naturalisasi menjadi jalan Marc Klok setelah diketahui tidak memiliki garis keturunan asal Inonesia dari bapak atau pun ibunya.
"Sayang sekali, tetapi pelatih yang memutuskan."
"Saya harus menerimanya dan harus bermain dengan klub," ujar Marc Klok.
"Anda ingin menjadi pria sejati. Pemain besar."
"Lagipula, itu juga yang Anda impikan sebagai pesepakbola profesional," imbuhnya.
(alfa/tribunnews/ragil/bolasport/*)