Dukungan fanatik terhadap Messi telah menciptakan situasi unik dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 yang diadakan di Asunción, dedikasi penuh semangat para pendukungnya terlihat jelas ketika beberapa penggemar menyerbu lapangan untuk mencoba berfoto dengannya.
Fenomena ini terulang kembali dalam pertandingan melawan Brasil, di mana larangan serupa terhadap kaus yang menampilkan Vinicius Junior, juga diberlakukan.
Ada preseden dalam skenario lain.
Dalam turnamen kualifikasi saat ini, misalnya, selama kunjungan ke La Paz, Messi penyerang berusia 37 tahun itu disambut dengan tepuk tangan meriah.
Ada momen yang menjadi waktu yang tepat untuk penghormatan: saat ia bersiap melakukan tendangan sudut.
Selain mencari lingkungan yang mendukung, niat lain yang dinyatakan oleh otoritas adalah untuk memastikan keamanan baik di dalam maupun di luar stadion.
Untuk pertandingan mendatang, area khusus telah disediakan untuk 1.700 penggemar Argentina, yang menjamin sektor khusus untuk menunjukkan dukungan bagi Messi dan tim nasionalnya.
Pentingnya mencegah gangguan dan mempromosikan suasana yang aman adalah salah satu pilar utama di balik keputusan ini.
Langkah-langkah tersebut telah memicu beragam pendapat di kalangan penggemar sepak bola dan media.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa hal itu merupakan pembatasan terhadap ekspresi pribadi penggemar.
Namun, FPF tetap yakin bahwa inisiatif ini akan membantu memusatkan energi dan dukungan terhadap tim tuan rumah.
Larangan tersebut tidak luput dari perhatian dan menyoroti kekuatan dan pengaruh yang dimiliki tokoh seperti Messi dalam lanskap sepak bola global.
Idola Argentina tersebut, yang terkenal di seluruh dunia atas prestasi dan keterampilannya di lapangan, terus menjadi tokoh utama yang membangkitkan kekaguman sekaligus tantangan bagi tim lain yang harus menghadapinya dan semangat yang ditimbulkannya.