Berkaca pada Jepang, Djanur menilai Negeri Samurai itu bisa sekuat seperti saat ini berkat pembinaan usia muda dan keseriusan membina liga.
"Harus (utamakan pembinaan usia muda - red), barangkali kita bisa melihat Jepang itu kan tidak henti-hentinya (membina pemain muda) sehingga hilang satu muncul lainnya," kata Djanur.
"Enggak ada bedanya di umur sekian, dari setiap kelompok umur dia (Jepaang) terus-terusan bagus. Sehingga masuk ke senior semuanya bisa main di Eropa, itu kan hasil pembinaan yang luar biasa di Jepang, itu yang patut ditiru," jelasnya.
Pelatih yang sukses membawa Persib Bandung juara musim 2014 itu pun menyebut jika langkah yang mungkin bisa dilakukan PSSI untuk saat ini adalah untuk terus konsisten menggelar kompetisi sejak usia dini.
Segala rencana pembinaan itu pun baiknya bisa dituangkan dalam cetak biru PSSI, agar terus hidup, meski berganti kepengurusan.
"Kompetisi di segala usia itu yang harus digalakan dan betul-betul dibikin kompetisi yang bagus dan konsisten, harus konsisten, siapapun nanti berganti pengurus, terus lakukan (pembinaan)," imbuh pelatih Gresik United itu.
Sebagai catatan, Timnas Indonesia saat ini berada di urutan ketiga klasemen sementara grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Asa Skuad Garuda pun masih terbuka lebar. Timnas Indonesia bisa melenggang ke Piala Dunia 2026 jika berhasil finis di peringkat kedua di klasemen akhir.
Namun, jika gagal, Timnas Indonesia masih bisa berjuang melalui putaran keempat, dengan catatan berada di peringkat ketiga atau keempat saat putaran ketiga selesai.
Tim besutan Shin Tae-yong itu saat ini menyisakan empat pertandingan lagi di putaran ketiga.
Mereka akan kembali berjuang Maret tahun depan, dengan melawan Australia 20 Maret dan dilanjut menjamu Bahrain lima hari setelahnya.