Sebelum kick-off melawan Tottenham, Rodri disambut kembali ke Etihad untuk pertama kalinya sejak memenangkan Ballon d'Or, yang diberikan kepada pemain terbaik dunia tahun sebelumnya.
Nama gelandang Spanyol itu dinyalakan dengan kembang api dan karpet raksasa dibentangkan di seluruh lapangan.
Namun, begitu aksinya dimulai, City benar-benar menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam kesuksesan mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Rodri mengalami cedera lutut yang mengakhiri musim dalam hasil imbang 2-2 bulan September melawan Arsenal dan aspirasi gelar City tampaknya sirna bersamanya.
Sejak awal musim lalu, City kalah sekali dalam 53 pertandingan dengan Rodri dan sembilan kali dalam 25 pertandingan tanpanya.
Kevin De Bruyne kembali beraksi setelah absen dua bulan akibat cedera pada tahap akhir pertandingan melawan Spurs, tetapi di usianya yang ke-33, ia kini kerap absen karena masalah kebugaran.
Dan kecepatan yang menjadikan kapten Kyle Walker salah satu bek kanan terbaik di Liga Primer Inggris kini mulai memudar saat Timo Werner melewati bek Inggris tersebut untuk mengatur gol keempat Brennan Johnson untuk Tottenham.
Keputusan untuk menjual Julian Alvarez ke Atletico Madrid seharga £82 juta ($103 juta) dan tidak menggantikan pemain Argentina itu tampaknya semakin salah arah.
Erling Haaland tidak memiliki banyak pemain yang bisa diandalkan sebagai ancaman gol. Pemain Norwegia itu telah mencetak 15 gol, sementara tidak ada pemain lain yang mencetak lebih dari tiga gol. "Ini adalah tim City yang sedang mengalami penurunan," kata mantan kapten Manchester United dan pakar Gary Neville.
"Kelihatannya gila, jika Anda memikirkan apa yang telah mereka capai. Mereka mudah dilawan dan tim-tim lain bersemangat saat melawan mereka. Kerentanan mereka jelas terlihat oleh semua orang."
Yang lebih buruk mungkin akan terjadi saat City bertandang ke markas pemuncak klasemen Liga Primer Liverpool akhir pekan depan. Kekalahan di Anfield, tempat City belum pernah menang di depan penonton sejak 2003, dapat menyebabkan juara bertahan tertinggal 11 poin di belakang The Reds.
Guardiola mengakui bahwa selisih itu terlalu besar untuk dijembatani, tetapi prioritas utamanya adalah menghentikan kekalahan melawan Feyenoord di Liga Champions.
City berada pada posisi yang baik untuk lolos ke babak sistem gugur tetapi masih harus bekerja keras untuk menjamin tempat di babak 16 besar melalui finis delapan besar dalam format baru kompetisi klub top Eropa.
"Ada banyak hal yang akan terjadi yang perlu kita lakukan untuk memecah hasil sebanyak mungkin agar menjadi lebih positif dan percaya diri," tambahnya.